BANDUNG, KORANMANDALA.COM
Terungkap, Petugas PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api ) diduga bertanggungjawab terhadap tabrtakan KA Turangga dengan KA Bandung Raya. Kuat dugaan penyebab kecelakaan tersebut akibat human error.
Petugas PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api _baik yang bertugas di Stasion Cicalengka maupun Stasion Haur Pugur diduga menjadi penyebab kecelakaan itu. Salah seorang pensiunan PT KAI, Sandi, yang bertugas sebagai PPKA kepada koranmandala.com meyakini bahwa peristiwa di awal tahun 2024 ini akibat humman error.
Mantan petugas perjalanan kereta api yang berdinas lebih dari 20 tahun itu mengatakan, ada tiga unsur yang sangat menentukan dalam perjalanan kereta api KA Turangga dan Bandung Raya sehingga mengalami kecelakaan. Yang pertama adalah petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api di Stasiun Cicalengka dan kedua PPKA Stasiun Haur Pugur. Yang ketiga adalah masinis baik Turangga maupun Bandung Raya.
Menurut informasi yang diperoleh dari sejumlah saksi, Sandi mengurai kronologi perjalanan kedua kereta sebelum mengalami musibah. Petugas PPKA Stasiun Cicalengka sempat mengontak petugas Stasiun Haur Pugur yang mengatakan bahwa KA Turangga akan lewat. Namun menurut informasi petugas Stasiun Haur Pugur tidak menjawab.
Sementara itu, petugas Stasiun Haur Pugur menerima tanda aman dari Stasiun Cicalengka sehingga petugas tersebut memberangkatkan KA Bandung Raya menuju Stasiun Cicalengka. Celakanya dalam waktu yang sama, petugas pengatur perjalanan Stasiun Cicalengka melalui tanda sinyal juga menyatakan kepada KA Turangga aman untuk memasuki Stasiun Cicalengka dan lanjut menuju Stasiun Haur Pugur.
Saksi mata, beberapa penduduk yang tengah berada di sawah melihat KA Bandung Raya berhenti menunggu sinya aman dari Stasiun Cicalengka. Tetapi tiba-tiba saksi itu mendengar suara klakson keras dan suara pengereman yang keras. Beberapa detik kemudian warga mendengar suara benturan keras.
Menurut Sandi, kuat dugaan ada kesalahan dari kedua petugas Stasiun Cicalengka dan Haur Pugur. “Saya kira itu, tetapi tidak menutup kemungkinan karena kesalahan masinis. Ini akan terungkap setelah investigas dari PT KAI selesai,” ucap Sandi.
BACA JUGA: Viral, Dugaan Tabrakan KA Turangga vs Kereta Bandung Raya, Harusnya Bersilang di Haurpugur
Tidak jauh berbeda dengan keterangan Sandi, Direktur eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang menduga penyebab tabrakan maut kereta api lokal Bandung Raya dengan kereta api Turangga di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat, akibat kelalaian manusia (human error).
Dedi seperti dikutip dari Metro TV mengatakan, human error bisa terjadi dari faktor kelalaian petugas pengatur perjalanan kereta api (PPKA) yang mengatur sinyal keberangkatan atau penghentian kereta. Bisa juga, karena ada kelalaian dari masinis yang melanggar ketentuan sinyal.
Deddy menuturkan di Stasiun Cicalengka masih menggunakan perangkat sinyal secara mekanik alias pengaturan sinyal dilakukan manual oleh petugas. Sementara, sejak November 2022, persinyalan di Stasiun Haurpugur diganti dari sebelumnya mekanik menjadi persinyalan elektrik. Dengan perbedaan sistem persinyalan tersebut, plus jalur yang dilewati merupakan jalur tunggal (single track), lebih rawan terjadi kecelakaan.
“Yang saya tahu ada permasalahan persinyalan. Di Stasiun Cicalengka itu masih mekanik alias sistem lama, sedangkan di Haurpugur itu lebih modern. Dengan perbedaan itu, petugas kereta tidak bisa melihat arah aman kereta,” ungkapnya.