Pertama, Ba’asyir menolak demokrasi sejak sumbernya, menyatakan bahwa konsep demokrasi muncul dari masyarakat Yunani Kuno yang tidak memeluk Islam.
Poin kedua menyatakan bahwa menerima demokrasi berarti mendustakan Al-Quran dan As-Sunnah, serta membatalkan tauhid karena tidak mengakui keesaan Allah.
Pada poin ketiga dan keempat, Ba’asyir menyebut demokrasi telah menjadi agama selain Islam, dan mengatakan bahwa orang Islam yang mengajak demokrasi sebenarnya beragama demokrasi. (rfa)