KORANMANDALA.COM – Nama Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati diusulkan untuk diganti menjadi Bandara Dewi Sartika. Nama ini diusulkan oleh Persatuan Perempuan Dewi Sartika (PPDS) dalam diskusi “Perempuan memperingati hari perempuan” di Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra, Bandung, Jumat 8 Maret 2024.
Ketua Presidium PPDS Prof Keri Lestari, seusai diskusi mengatakan bahwa Dewi Sartika adalah sosok yang dikenal sebagai pahlawan nasional yang memperjuangkan hak-hak pendidikan perempuan sekaligus merepresentasikan Jawa Barat.
BACA JUGA: Seberapa Besar Hormat Kita Pada Pahlawan?
Menurut Keri, diskusi tersebut menjadi starting poin untuk mengajukan penggantian nama bandara Kertajati menjadi Bandara Dewi Sartika.
Guru besar Unpad ini mengatakan, usulan penamaan BIJB akan dilakukan secara bertahap mulai dari Pemerintah Kabupaten dan DPRD Majalengka, Pemerintah dan DPRD Provinsi Jawa Barat. “Setelah tahap itu, selanjutnya usulan dilakukan kepada presiden RI,” katanya.
Keri menambahkan bahwa usulan nama itu akan segera direalisasikan karena berbagai tokoh dan organisasi masyarakat Sunda sudah memberi restu. “Para tokoh meminta agar usulan itu dilakukan sesegera mungkin,” katanya.
Salah seorang tokoh sunda yang merestui pengubahan nama BIJB menjadi Bandara Dewi Sartika adalah Ceu Popong. Mantan anggota DPR RI ini menilai pengusulan Dewi Sartika ini sangat tepat, sebab perjuangan pahlawan nasional tersebut sangat besar.
Menurut Ceu Popong, sosok Dewi Sartika sudah memberi bukti di mana perempuan bisa mengenyam pendidikan padahal saat itu keluar rumah saja tidak diperbolehkan. “Beliau datang ke rumah rumah meminta orangtua mengizinkan anak perempuan untuk sekolah. Untuk membangun sekolah beliau menjual semua perhiasan,” kata dia.
Rencana penggantian nama BIJB menjadi Bandara Dewi Sartika juga diamini oleh Acil Bimbo, Netty Prasetiyani istri mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Paguyuban Pasundan, Angkatan Muda Siliwangi (AMS), Damar, hingga Forum NgaDandanan Bandung. ***