KORANMANDALA.COM – Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan. Hal ini diutarakan Sekda Kuningan Dr. Dian Rachmat Yanuar, M.Si mengutip KH. Hasyim Asy’ari, saat menghadiri Wisuda 23 Santri Tingkat Ibtida Angkatan ke V Pontren At-Thohiriyah Darmaloka pimpinan KH.Amung Turhamun di Desa Darma, Kamis, 27 Juni 2024.
Pentingnya akhlak dan budi pekerti papar Dian, merupakan pondasi utama dalam pendidikan. Sekolah bukan hanya mengajarkan tentang pengetahuan saja, melainkan harus bisa menanamkan moral dan etika.
Kita melihat di media sosial dan berita bagaimana dengan adanya kasus yang dilakukan anak, jauh dari hal yang kita inginkan.
“Untuk itu, tidak cukup hanya memiliki kecerdasan akademis melainkan bagaimana diperhatikan juga kecerdasan emosional, spritual, dan sosial dengan memiliki moral dan etika. Bagi para santri, tunjukan bhaktimu kepada orang tua dengan terus belajar, kendati itu melelahkan. Namun yakinlah kelak ada cahaya dalam kehidupan,” ungkapnya.
Sekda Dian berpesan kepada para orang tua dan wali murid, untuk terus mendukung pendidikan anak-anak sepanjang hayat.
Pendidikan tidak berhenti di sini, melainkan wisuda ini merupakan awal dari tantangan dan kesempatan di masa depan.
“Terima kasih kepada para kyai, ulama, ustad, dan orang tua yang telah mengawal masyarakat Kabupaten Kuningan. Semoga ke depan Kuningan akan menjadi kabupaten yang makmur dan mampu membentuk generasi muda yang Qurani dan tidak terlepas dari kaidah-kaidah keislaman,” ujar Sekda Dian.
Raut kebahagian terpancar dari para wisudawan. Acara dihadiri oleh para kyai, ulama, ustad, orang tua/wali murid, dan masyarakat sekitar yang turut memberikan dukungan dan doa untuk para wisudawan dan wisudawati.- *** wawan jr