KoranMandala.com -Prediksi saat ini menyebutkan bahwa generasi Z dan milenial akan mengalami kondisi keuangan yang lebih buruk dibandingkan generasi sebelumnya.
Salah satu penyebab utama masalah ini adalah doom spending. Fenomena ini menggambarkan kebiasaan belanja berlebihan yang dipicu oleh tekanan sosial dan budaya konsumtif, terutama di kalangan generasi muda.
Mengenal Doom Spending
Doom spending merujuk pada kebiasaan belanja impulsif yang timbul dari dorongan untuk terus mengikuti tren atau mencari hiburan singkat. Kebiasaan ini sering terjadi di era digital, di mana platform e-commerce dan media sosial mendorong perilaku konsumtif.
Saat ini, kemudahan berbelanja online memicu generasi Z dan milenial mengeluarkan uang tanpa memikirkan dampak jangka panjangnya.
Banyak dari mereka tidak menyadari bahwa belanja impulsif ini mempengaruhi keuangan secara serius. Mereka menganggap bahwa berbelanja dapat mengurangi stres atau membuat mereka merasa lebih terhubung dengan lingkungannya. Padahal, kebiasaan ini justru merusak stabilitas keuangan mereka.
Dampak Finansial Doom Spending bagi Generasi Muda
Fenomena doom spending membawa dampak buruk bagi keuangan generasi Z dan milenial. Mereka sering kali mengorbankan kebutuhan penting seperti tabungan, investasi, atau perlindungan asuransi demi memenuhi gaya hidup konsumtif.
Akibatnya, mereka mudah terjebak utang dan kehilangan kesempatan untuk mencapai kestabilan finansial.
Selain masalah finansial, doom spending juga memengaruhi kesehatan mental. Banyak orang merasa tertekan karena harus mengikuti gaya hidup mewah yang ditampilkan di media sosial.
Mereka pun membandingkan diri dengan orang lain, yang akhirnya menimbulkan stress finansial. Semua ini memperburuk risiko kemiskinan pada generasi muda.