Pada Pemilu AS 2012, 2016, dan 2020, mata uang virtual ini mencatat keuntungan masing-masing sekitar 87 persen, 44 persen, dan 145 persen dalam 90 hari pasca pemilihan.
Salah satu faktor pendukung yaitu tahun pemilu yang sering kali bertepatan dengan tahun halving bitcoin, ketika suplai mata uang kripto berkurang.
Hasil Pemilu AS juga biasanya berhubungan dengan perubahan kebijakan utama Federal Reserve.
Pemilu AS tahun ini menjadi momen krusial bagi industri kripto. Banyak yang melihat kemenangan Kamala Harris sebagai ancaman bagi industri tersebut.
Di sisi lain, kemenangan Donald Trump diperkirakan akan membawa dampak positif bagi industri kripto.
Para investor memandang mata uang virtual ini sebagai pelindung nilai terhadap kebijakan fiskal dan moneter yang berpotensi menurunkan nilai dollar AS serta meningkatkan inflasi.