KoranMandala.com -Harga daging sapi di Kota Bandung mengalami penurunan signifikan. Harga yang sebelumnya mencapai Rp 120 ribu per kilogram kini turun menjadi Rp 110 ribu. Penurunan ini disebut para pedagang terjadi karena melemahnya daya beli masyarakat dan persaingan ketat dengan daging impor yang semakin mendominasi pasar.
Agus Komarudin (37), seorang pedagang daging sapi di Pasar Palasari, Kota Bandung, mengatakan penurunan harga ini dipicu oleh semakin besarnya pasokan daging impor yang masuk, sehingga mempengaruhi harga daging lokal. “Sekarang harganya turun, jadi Rp 110 ribu per kilogram. Terpaksa jual murah karena persaingan dengan daging impor yang harganya hampir sama,” ujar Agus kepada Koran Mandala, Kamis 7 November 2024.
Masuknya daging impor dengan harga yang kompetitif ini, menurut Agus, membuat posisi daging sapi lokal semakin terjepit. Daging impor, yang dulu lebih murah, kini memiliki harga serupa dengan daging lokal karena besarnya volume impor yang diizinkan pemerintah untuk menstabilkan harga. “Dulu daging impor memang lebih murah, tapi sekarang harganya sudah sama karena keran impor dibuka lebar-lebar,” jelas Agus.
Harga Daging Ayam Melonjak Tajam Jelang Tahun Baru, Pedagang Pasar Keluhkan Sepinya Pembeli
Dalam kondisi normal, Agus mampu menjual hingga 125 kilogram daging per hari, setara dengan satu ekor sapi, dengan pendapatan harian mencapai Rp 13,7 juta. Namun kini, ia hanya bisa menjual sekitar 60-70 kilogram per hari, dengan asumsi pendapatan berkisar Rp 6,6 juta hingga Rp 7,7 juta.
Agus menyebutkan bahwa kondisi ini sudah dirasakan sejak masa pandemi COVID-19. Meski pandemi telah usai, daya beli masyarakat belum kembali pulih. “Sudah sejak COVID-19 daya beli menurun. Harapannya, di tahun baru ini 2024, kondisi bisa mulai pulih,” ungkapnya penuh harap.
Fenomena penurunan harga ini menjadi salah satu dampak dari kebijakan impor yang bertujuan untuk menjaga stabilitas harga, namun di sisi lain memberikan tantangan bagi para pedagang daging sapi lokal yang harus berjuang menghadapi persaingan dengan daging impor.