KoranMandala.com -Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga komoditas di Kota Bandung mengalami kenaikan. Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, menyatakan cuaca dan Pilkada menjadi faktor utama. Bawang merah dan bawang putih termasuk komoditas yang harganya naik cukup signifikan.
“Cuaca sangat memengaruhi pertanian, jadi harga pasti terdampak,” kata Gin Gin, Jumat 15 November 2024. Ia menyebut, masa panen bawang merah telah berakhir, sehingga harga meningkat. “Saat ini masih masa tanam, jadi panen baru tiga bulan lagi,” ujarnya.
Harga Cabai Merah
Selain itu, cuaca juga membuat harga cabai merah cenderung turun. Cabai merah sangat sensitif terhadap hujan, jelas Gin Gin. “Hanya dua hari kena hujan, kualitas cabai langsung turun,” tambahnya.
Harga Daging Sapi di Bandung Anjlok: Daya Beli Melemah, Daging Impor Membanjiri Pasar
Selain cuaca, permintaan jelang Nataru dan Pilkada ikut mendorong kenaikan harga. “Biasanya ada peningkatan permintaan hingga 5-7 persen menjelang Nataru,” ungkap Gin Gin. “Pilkada juga meningkatkan permintaan, yang akhirnya mempengaruhi harga,” lanjutnya.
Gin Gin menjelaskan, bawang putih mengalami kenaikan harga tertinggi saat ini. “Produksi bawang putih mayoritas dari luar negeri, jadi harganya naik,” katanya. Meski begitu, kenaikan harga di Bandung masih tergolong stabil.
“Kenaikan harga rata-rata masih di bawah 15 persen, sekitar 0,3 hingga 7,2 persen,” jelas Gin Gin. Jika harga naik di atas 15 persen, DKPP akan melakukan operasi pasar besar-besaran. Saat ini, operasi pasar belum diperlukan karena kenaikan masih terkendali.
DKPP Kota Bandung juga mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk menjaga stabilitas harga. Mereka bekerja sama dengan beberapa pihak untuk memastikan harga tetap terjangkau.
Komoditas yang Rawan Naik
DKPP mencatat beberapa komoditas yang sering naik menjelang akhir tahun. Komoditas tersebut termasuk beras, minyak goreng, telur, daging ayam, serta sayuran bumbu seperti cabai dan bawang. “Komoditas yang rawan naik adalah kebutuhan pokok strategis seperti beras dan telur,” ungkap Gin Gin.
DKPP memantau harga di delapan pasar utama Kota Bandung melalui survei harian. “Kami lakukan survei harian agar perubahan harga bisa segera diketahui,” ujarnya.
Dengan upaya DKPP, masyarakat diharapkan bisa memenuhi kebutuhan tanpa kendala lonjakan harga tingg