KoranMandala.com -Siapa yang tidak ingat pesan para ibu saat anak atau suami berangkat sekolah atau kerja? “Jangan lupa wadah makan dan botol minumnya!” Namun, era Tupperware yang dulu begitu mendominasi kini telah berlalu. Bahkan, brand legendaris seperti Bata juga harus pamit dari Indonesia.
Dunia terus berubah, begitu juga perilaku konsumen, terutama setelah pandemi Covid-19. Dahulu, belanja dilakukan di mal atau melalui marketplace, kini hadir konsep yang lebih canggih: showrooming, webrooming, multichannel, hingga omnichannel.
Omnichannel: Menjawab Tantangan Dunia Digital
Seiring perkembangan digital, para pebisnis harus berpikir lebih kreatif. Produk berkualitas saja tidak cukup jika hanya mengandalkan satu saluran penjualan.
Konsumen kini dimanjakan dengan berbagai pilihan dan kemudahan. Jika produk tidak mudah ditemukan, mereka akan beralih ke kompetitor. Inilah alasan mengapa strategi omnichannel menjadi sangat penting.
Dunia pemasaran yang semakin menantang memaksa para pengusaha untuk memilih: beradaptasi atau mati perlahan.
Apa Itu Omnichannel?
Omnichannel adalah strategi bisnis yang mengintegrasikan berbagai saluran pemasaran, baik online maupun offline, untuk memberikan pengalaman belanja yang mulus dan bebas hambatan (seamless shopping experience).
Konsumen bebas memilih untuk membeli melalui website, marketplace, media sosial, atau toko fisik, dengan semua saluran terintegrasi secara efektif.
Konsumen bisa memesan melalui web dan mengambil produk di toko fisik, membuat pengalaman belanja lebih nyaman dan meminimalkan frustrasi.
Showrooming vs Webrooming dalam Omnichannel
Dua perilaku belanja konsumen yang sering terjadi adalah showrooming dan webrooming. Showrooming adalah saat konsumen datang ke toko fisik untuk melihat produk, namun akhirnya membeli secara online dengan harga lebih murah.