KoranMandala.com – Musim panen raya di Jawa Barat diprediksi mencapai puncaknya pada akhir Februari 2025. Meski Jawa Barat memiliki stok pangan sebanyak 224.724 ton, kewaspadaan tetap diperlukan agar jika stok mulai menipis, langkah koordinasi dapat segera diambil.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan, saat memimpin Rapat Koordinasi Bidang Pangan yang dilaksanakan secara hybrid.
Rapat tersebut dihadiri oleh pimpinan daerah, para bupati/wali kota, kepala dinas, dan Forkopimda melalui Zoom meeting di Gedung Negara Pakuan, Bandung, pada Selasa, 24 Desember 2024.
Tantangan Petani di Kampung Citaliktik: Menjaga Produktivitas Meski Lahan Sawah Menyusut
Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli menyoroti pentingnya pemanfaatan lahan-lahan kosong yang tidak produktif sebagai langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan pangan.
“Lahan yang terbengkalai harus segera dimanfaatkan menjadi produktif melalui berbagai program inovatif. Ini langkah konkret untuk meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya sistem irigasi sebagai elemen vital dalam produktivitas pertanian.
“Masalah irigasi harus menjadi perhatian serius untuk memastikan keberlanjutan hasil pertanian kita,” ujar Zulkifli.
Selain itu, ketersediaan dan distribusi pupuk bersubsidi menjadi salah satu perhatian utama. Zulkifli meminta setiap kepala dinas pertanian memberikan laporan yang akurat dan terkini terkait kebutuhan pupuk guna mendukung kelancaran distribusi dan produktivitas petani.
“Pendayagunaan penyuluh pertanian juga harus optimal. Penyuluh tidak hanya bertugas mendata, tetapi juga mendampingi petani. Kita harus memastikan jumlah penyuluh mencukupi, baik untuk sektor pertanian maupun perkebunan rakyat,” jelasnya.