1. Proyek pertama adalah penguatan manajemen dan pengembangan aparatur.
Proyek untuk memperkuat manajemen dan pengembangan aparatur akan mendapatkan dana sebesar 7,048 miliar yen (Rp728,7 miliar).
“Dengan demikian, berkontribusi pada pencapaian tujuan prioritas pembangunan serta pengembangan pertukaran sumber daya manusia yang berkelanjutan antara Jepang dan Indonesia.”
Suku bunga tahunan sebesar 1,45 persen (plus 0,2 persen untuk jasa konsultasi) dan masa pembayaran 25 tahun, dengan masa tenggang 7 tahun dengan ketentuan pengadaan tidak terkiat.
2. Pengembangan Pelabuhan Patimban
Pengembangan Pelabuhan Patimban (III), yang terletak di Kabupaten Subang, Jawa Barat, adalah proyek kedua yang akan mendapatkan dana.
Apple AI dan Masalah Misinformasi: Peringatan Berita Palsu Menimbulkan Kekhawatiran
Tujuan dari dana sebesar 83,408 miliar yen (Rp8,62 triliun) adalah untuk meningkatkan fungsi logistik dalam wilayah metropolitan Jakarta dengan membangun pelabuhan baru di Patimban yang mencakup terminal mobil, terminal peti kemas, dan lainnya.
Hal demikian berharap dapat meningkatkan lingkungan investasi, mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Untuk proyek kedua ini, suku bunga tahunan adalah 0,3 persen, dengan jasa konsultasi 0,2 persen.
waktu pembayaran empat puluh tahun, dengan sepuluh tahun tambahan untuk ketentuan pengadaan yang terikat.
Dalam hal ini, pinjaman ini merupakan bentuk kerja sama yang memungkinkan negara berkembang untuk mendapatkan pinjaman dengan syarat yang ringan, termasuk suku bunga rendah dan jangka waktu pembayaran yang panjang.
Hal tersebut untuk membiayai pembangunan infrastruktur dan kebutuhan lain yang mendesak.
Karena dana tersebut harus bayar ke Jepang, harapannya bahwa ini akan mendorong pemanfaatan yang efisien dan pembangunan yang mandiri bagi negara berkembang.***