KoranMandala.com -Wakil Ketua Umum Kadin Jabar Bidang Pengembangan SDM, Hadi Suwastio Cokrodimejo, mendukung program peningkatan SDM. Menurutnya, hal ini selaras dengan visi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan.
“Masalah SDM dan ketenagakerjaan menjadi isu serius, terutama di Jawa Barat,” katanya kepada wartawan, Kamis 23 Januari 2025.
Hadi menyebut penduduk Jawa Barat mencapai 50 juta, sehingga peningkatan SDM sangat mendesak. “Kuncinya, SDM harus sesuai perkembangan industri,” tambahnya.
Hadi Suwastio: Investasi Besar Jabar Tak Berbanding Lurus dengan Penyerapan Tenaga Kerja
Kadin Jabar mengusulkan fokus pada sektor pangan, perikanan, dan energi untuk mendukung ekonomi nasional. “Negara maju selalu mengandalkan 60 persen tenaga vokasi,” jelas Hadi.
Tim koordinasi vokasi Jawa Barat, dipimpin Sekda Jabar, melibatkan Kadin dan dinas terkait. “Kami mendorong soft skill dan hard skill melalui pelatihan vokasi,” ungkapnya.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Jawa Barat berada di posisi kedua nasional. Ironisnya, lulusan SMK, diploma, dan sarjana menyumbang TPT tertinggi.
Menurut Hadi, SMK di Jawa Barat menghadapi kendala fasilitas dan kurangnya guru berkualitas. “Peralatan mahal, insentif guru kurang, dan kurikulum belum sesuai,” katanya.
Hadi juga menyoroti perguruan tinggi, di mana hanya 10 persen yang bermutu. “Kurikulum tertinggal, dosen kurang terlatih, dan keterkaitan dengan industri lemah,” tegasnya.
Untuk mengatasi pengangguran, Hadi mengusulkan regulasi gubernur terkait vokasi dan peningkatan kualitas SDM. “Industri harus memprioritaskan pekerja lokal dan menyumbang pelatihan,” katanya.
Selain itu, ia mendukung anggaran 70 persen Pemda untuk mendorong industri. “Hal ini dapat membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan,” pungkasnya.