KoranMandala.com -Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengklaim telah menyusun rencana efisiensi APBD Jabar 2025.
Simulasi efisiensi ini mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 dan aturan terkait lainnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Jabar, Herman Suryatman, menyatakan efisiensi dilakukan berdasarkan kebutuhan objektif masyarakat dan skala prioritas.
Gubernur Jabar Terpilih Dedi Mulyadi: Fokus APBD pada Penggerakan Ekonomi Rakyat
“Optimalisasi anggaran dilakukan tanpa mengurangi kualitas pelayanan dasar masyarakat,” ujar Herman di Bandung, Senin, 27 Januari 2025.
Efisiensi difokuskan pada belanja OPD, termasuk perjalanan dinas dan kebutuhan rutin, serta bantuan keuangan dan hibah.
“Hasil simulasi menunjukkan potensi efisiensi APBD mencapai lebih dari Rp 2 triliun,” tutur Herman.
Dana efisiensi akan dialokasikan untuk proyek strategis, seperti pembangunan jalan, jembatan, dan ruang kelas baru.
“Keputusan final akan dibahas bersama DPRD dalam Perubahan APBD 2025,” tambahnya.
Langkah efisiensi ini mengikuti arahan Inpres 1/2025 yang menetapkan penghematan belanja negara sebesar Rp 306 triliun.
Presiden Prabowo menginstruksikan kepala daerah untuk membatasi belanja seremonial, studi banding, dan perjalanan dinas hingga 50%.
Selain itu, belanja harus fokus pada peningkatan pelayanan publik dengan alokasi anggaran berbasis kinerja.
Herman menegaskan efisiensi tidak akan mengurangi pelayanan dasar masyarakat, justru akan membuatnya semakin optimal.