KoranMandala.com -Bitcoin dan pasar saham mengalami tekanan besar setelah China meluncurkan DeepSeek, model AI open-source yang lebih murah dan efisien. Para investor global pun panik, menyebabkan harga Bitcoin turun drastis sebesar 6% pada 27 Januari 2025.
DeepSeek Mengejutkan Dunia Teknologi
DeepSeek disebut sebagai “Sputnik Moment” bagi AI, menandai era baru dalam persaingan kecerdasan buatan antara China dan Amerika Serikat. Model AI ini dikembangkan dengan anggaran kecil, kurang dari $6 juta, menggunakan perangkat keras yang lebih sederhana dari Nvidia. Namun, hasilnya tetap mampu bersaing dengan teknologi buatan OpenAI.
Dampak DeepSeek pada Pasar Saham
Pasar saham langsung merespons negatif setelah kabar ini beredar. Saham raksasa teknologi, termasuk Apple, Nvidia, Tesla, Microsoft, Amazon, Meta, dan Alphabet, mengalami penurunan signifikan. Nvidia mencetak rekor terburuk di Wall Street dengan penurunan hampir 17% dalam sehari.
Drakor Unmasked Capai Prestasi Peringkat Yahud dalam Situs Ini!
Bukan hanya perusahaan teknologi yang terpukul, tetapi juga saham perusahaan listrik yang sebelumnya mengandalkan permintaan energi dari model AI berbasis Amerika seperti ChatGPT.
Luo Fuli, Di Balik Keberhasilan DeepSeek
Bitcoin dan Kripto Ikut Terpukul
Selain saham teknologi, pasar kripto juga mengalami kejatuhan. Bitcoin anjlok 6% dan Ethereum turun 7%, sementara beberapa altcoin mengalami penurunan dua digit. Peristiwa ini membuktikan bahwa kripto masih sangat terpengaruh oleh sentimen pasar global.
Para analis mencatat bahwa meskipun kripto tidak memiliki hubungan langsung dengan DeepSeek, efek kepanikan di pasar saham ikut menyeret harga Bitcoin turun. CEO Exodus, JP Richardson, menjelaskan bahwa kripto adalah aset “risk-on,” yang berarti ketika pasar saham terguncang, kripto juga ikut terkena dampaknya.
Optimisme di Tengah Gejolak Pasar
Meskipun pasar mengalami tekanan, beberapa analis masih optimis. Andre Dragosch dari Bitwise menyebutkan bahwa stabilitas harga Bitcoin setelah penurunan ini merupakan pertanda bullish.
Di sisi lain, beberapa investor melihat DeepSeek sebagai peluang besar bagi perkembangan AI global. Dengan sifatnya yang open-source, teknologi ini dapat dimanfaatkan oleh pengembang lain untuk menciptakan sistem AI yang lebih murah dan efisien.
Apakah DeepSeek Akan Bertahan?
Meskipun DeepSeek membawa inovasi besar, keberadaannya di pasar Amerika masih dipertanyakan. Seperti aplikasi China lainnya, DeepSeek berpotensi menghadapi hambatan regulasi, terutama terkait masalah privasi dan politik.
Jika AI ini terus berkembang, kemungkinan besar akan mempercepat adopsi kecerdasan buatan yang lebih murah dan canggih di berbagai sektor. Namun, dampaknya terhadap Bitcoin dan aset kripto masih harus terus diamati.
Peluncuran DeepSeek membawa efek besar ke pasar global, menyebabkan saham teknologi dan kripto mengalami penurunan. Namun, dalam jangka panjang, AI open-source ini bisa mendorong inovasi baru dan membuka peluang bagi teknologi yang lebih efisien dan terjangkau.
Bagaimana menurut Anda? Apakah DeepSeek akan menjadi game-changer dalam dunia AI dan pasar kripto?