Senin, 3 Februari 2025 17:13

KoranMandala.com -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (3/2/2025). IHSG anjlok 1% ke level 7.038,21, kembali mendekati level psikologis 7.000. Nilai transaksi pada awal sesi mencapai Rp642 miliar dengan volume 819 juta lembar saham yang diperdagangkan sebanyak 59.880 kali.

Penurunan IHSG terjadi setelah pekan lalu hanya berlangsung selama dua hari perdagangan. Investor kini mencermati berbagai sentimen yang mempengaruhi pasar, baik dari dalam negeri maupun global.

Inflasi dan Data Ekonomi Domestik Jadi Fokus

Dari dalam negeri, perhatian utama pelaku pasar tertuju pada rilis data ekonomi, termasuk pertumbuhan ekonomi 2024, Indeks Harga Konsumen (IHK), dan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Januari 2025 diproyeksikan mencapai 0,30% secara bulanan (mtm) dan 1,85% secara tahunan (yoy). Inflasi ini dipicu oleh kenaikan harga cabai, rokok, serta bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi.

Selain itu, data PMI Manufaktur periode Januari 2025 juga dinantikan. Sebelumnya, PMI Manufaktur Indonesia berada di level 51,2 pada Desember 2024, menunjukkan aktivitas manufaktur kembali ekspansif setelah lima bulan mengalami kontraksi.

 

Google Klarifikasi Kesalahan Kurs Rupiah di Laman Pencarian

Sentimen Global: Kebijakan Tarif Impor AS Tekan Pasar

Dari sisi global, kebijakan perdagangan Amerika Serikat menjadi perhatian utama. Presiden AS, Donald Trump, resmi menerapkan tarif impor baru sebesar 25% untuk barang dari Meksiko dan Kanada, serta 10% untuk produk China.

Kebijakan ini langsung mendapat respons dari China, Kanada, dan Meksiko. China mengecam kebijakan tarif baru tersebut, sementara Kanada dan Meksiko berencana menerapkan tarif balasan pada produk-produk asal AS.

Selain itu, pelaku pasar juga menantikan rilis data Non-Farm Payroll (NFP) AS serta pidato beberapa pejabat The Federal Reserve (The Fed), yang dapat memberikan sinyal arah kebijakan moneter ke depan.

Pergerakan IHSG pada awal pekan ini dipengaruhi oleh kombinasi faktor domestik dan global. Inflasi yang meningkat dan kebijakan tarif perdagangan AS menjadi faktor utama yang menekan pasar. Investor diharapkan tetap mencermati perkembangan data ekonomi dan kebijakan global untuk menentukan strategi investasi ke depan.




Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis
Exit mobile version