KoranMandala.com -Pada perdagangan sesi I Senin (3/2/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan signifikan. IHSG dibuka turun 1% ke level 7.038,21, menandakan tekanan besar di pasar saham Indonesia.
Penurunan IHSG ini dipicu oleh berbagai sentimen, termasuk kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS) serta rilis data inflasi domestik. Saham-saham perbankan menjadi sektor yang paling terdampak dalam perdagangan hari ini.
Saham-Saham yang Mengalami Penurunan
Beberapa saham unggulan mengalami pelemahan signifikan, terutama di sektor perbankan dan properti. Berikut beberapa saham yang mengalami koreksi:
1. Saham Perbankan Anjlok
- PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA): Saham BBCA turun 1,59% akibat tekanan jual yang tinggi.
- PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI): Saham BMRI melemah 2,49% di awal perdagangan.
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI): Saham BBRI juga turun 0,71%.
Penurunan saham perbankan ini dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap kebijakan ekonomi global, terutama kebijakan suku bunga The Federal Reserve dan tarif perdagangan AS.
IHSG Anjlok 1% , Sentimen Global dan Inflasi Jadi Sorotan
2. Saham Properti dan Energi Ikut Tertekan
- PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI): Saham PANI merosot hingga 9,29%, menjadi salah satu saham dengan penurunan terdalam.
- PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI): Saham AADI turun 2,12% akibat tekanan jual yang tinggi di sektor energi.
Faktor-Faktor Penyebab Penurunan Saham
Penurunan IHSG dan sejumlah saham unggulan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
- Kebijakan Tarif Impor AS: Presiden AS, Donald Trump, resmi memberlakukan tarif impor 25% untuk barang dari Meksiko dan Kanada, serta 10% untuk produk China.
- Data Inflasi Domestik: Inflasi Januari 2025 diprediksi naik 1,85% secara tahunan, dipicu kenaikan harga bahan pokok dan BBM non-subsidi.
- Kebijakan The Fed: Investor menunggu pidato pejabat The Federal Reserve yang dapat memberikan petunjuk arah kebijakan suku bunga ke depan.
IHSG mengalami tekanan signifikan di awal pekan, menyebabkan saham-saham perbankan seperti BBCA, BMRI, dan BBRI ikut melemah. Sentimen global, seperti kebijakan tarif impor AS dan inflasi domestik, menjadi faktor utama penurunan ini. Investor disarankan tetap mencermati perkembangan ekonomi global dan domestik sebelum mengambil keputusan investasi.