Senin, 3 Februari 2025 20:02

KoranMandala.comIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (3/2/2025) mengalami tekanan dan dibuka melemah 75,50 poin atau 1,06% ke posisi 7.033,70. Indeks LQ45 juga turun 1,39% ke level 812,09.

Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak sideways di tengah rilis data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia periode Januari 2025. Konsensus pasar memproyeksikan inflasi meningkat ke level 1,88% secara tahunan (YoY), tertinggi dalam empat bulan terakhir.

Selain inflasi, data Penanaman Modal Asing (PMA) juga menjadi perhatian. PMA ke Indonesia, di luar sektor keuangan serta minyak dan gas, melonjak 33,3% YoY, mencapai Rp245,8 triliun pada kuartal IV-2024. Ini merupakan rekor tertinggi baru, melampaui pertumbuhan 18,55% di kuartal sebelumnya.

Ketegangan Global Berpotensi Menekan Pasar

Dari faktor eksternal, kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump menimbulkan reaksi keras dari berbagai negara. Pemerintah China akan menggugat kebijakan tersebut ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) serta menyiapkan tindakan balasan yang belum diumumkan.

Sementara itu, Kanada juga akan menerapkan tarif balasan sebesar 25% pada berbagai barang asal AS, dengan total senilai CAD 155 miliar (USD 107 miliar). Tarif senilai CAD 30 miliar mulai berlaku Selasa (4/2), sementara sisa tarif lainnya akan diterapkan dalam 21 hari.

Pelaku pasar juga mencermati data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis dalam pekan ini. Jika pasar tenaga kerja tetap kuat, dikhawatirkan inflasi AS akan semakin meningkat, mempersempit ruang kebijakan moneter The Fed.

Wall Street dan Bursa Asia Ikut Terkoreksi

Dampak ketegangan dagang dan kebijakan ekonomi AS turut menyeret bursa saham global. Pada perdagangan Jumat (31/1), indeks utama Wall Street mengalami koreksi:

  • Dow Jones: Turun 337,47 poin (-0,79%) ke level 44.544,88
  • S&P 500: Melemah 0,51% ke 6.040,52
  • Nasdaq Composite: Turun 0,28% ke 19.627,44

Di kawasan Asia, indeks Nikkei melemah 941,50 poin (-2,38%) ke 38.630,99, indeks Shanghai turun 2,03 poin (-0,06%) ke 3.250,60, dan indeks Kuala Lumpur turun 3,24 poin (-0,21%) ke 1.553,68. Sementara itu, indeks Straits Times justru menguat 26,01 poin (+0,67%) ke 3.829,81.

IHSG diperkirakan masih bergerak mendatar di tengah sentimen global dan domestik yang beragam. Inflasi yang meningkat serta ketegangan perdagangan AS dengan China, Kanada, dan Meksiko menjadi faktor utama yang dicermati pelaku pasar. Investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan mempertimbangkan strategi investasi yang tepat di tengah volatilitas pasar




Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis
Exit mobile version