Kamis, 6 Februari 2025 14:49

KoranMandala.com – Bitcoin kembali mengalami tekanan dan gagal mempertahankan kenaikan di atas level psikologis $100.000. Perdagangan Rabu menunjukkan pelemahan sekitar 1%, dengan harga Bitcoin berada di $98.536,0.

Pelemahan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Investor semakin berhati-hati, menyebabkan volatilitas tinggi di pasar aset berisiko, termasuk cryptocurrency.

Perang Dagang AS-China Menekan Bitcoin

Dalam beberapa hari terakhir, Bitcoin sempat melewati batas $100.000, namun kembali melemah akibat ketidakpastian ekonomi global. Konflik perdagangan memanas setelah AS memberlakukan tarif 10% terhadap impor dari China dengan alasan keamanan nasional.

Sebagai balasan, China menerapkan tarif pada barang-barang AS seperti gas alam cair, batu bara, minyak mentah, dan peralatan pertanian. Selain itu, pemerintah China memulai investigasi antimonopoli terhadap Google, yang semakin menambah ketidakpastian di pasar.

Dampaknya, investor beralih ke aset safe haven seperti emas yang kini mencapai harga tertinggi sepanjang sejarah. Bitcoin, yang sering disebut sebagai “emas digital,” justru gagal menunjukkan ketahanan terhadap gejolak ekonomi ini.

Regulasi Crypto di AS Mulai Dilonggarkan

Di sisi lain, pemerintahan Donald Trump mulai mengambil langkah untuk melonggarkan regulasi kripto. Menurut laporan New York Times, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mengurangi skala unit penegakan hukum kripto dan mengalihkan beberapa pengacaranya ke divisi lain.

Langkah ini sebenarnya berpotensi menjadi katalis positif bagi Bitcoin. Namun, tekanan makroekonomi akibat perang dagang lebih dominan dibandingkan dengan sentimen positif dari pelonggaran regulasi.

Gemini 2.0 Flash: Era Baru AI

Bitcoin Bisa Capai $500K?

Laporan dari Standard Chartered (OTC:SCBFF) menyebutkan bahwa Bitcoin berpotensi mencapai $500.000 sebelum masa jabatan Donald Trump berakhir. Bank ini memprediksi peningkatan akses investor serta berkurangnya volatilitas dapat menjadi faktor utama pendorong kenaikan harga.

Peluncuran ETF Bitcoin di AS pada Januari 2024 menjadi pendorong utama permintaan, dengan total inflow mencapai $39 miliar hingga saat ini. Standard Chartered juga menyoroti kebijakan Trump yang mendukung kripto, termasuk pencabutan aturan SAB 121 yang memudahkan perusahaan dalam menyimpan aset digital.

Selain itu, kebijakan pemerintah yang sedang mengkaji kemungkinan penyimpanan cadangan aset digital nasional juga bisa meningkatkan adopsi Bitcoin oleh bank sentral di masa depan.

Harga Altcoin Hari Ini Mengikuti Bitcoin

Sebagian besar altcoin juga bergerak dalam kisaran sempit, mencerminkan kehati-hatian investor terhadap aset spekulatif. Ethereum turun 0,8% menjadi $2.808,80, sementara XRP turun lebih dari 3% ke $2,542.

Solana mengalami pelemahan sekitar 3%, Polygon hanya sedikit menguat, sementara Cardano naik 1%. Token meme seperti Dogecoin juga ikut melemah 1,7%.

Perang dagang AS-China masih menjadi faktor utama yang mempengaruhi harga Bitcoin. Meskipun ada potensi pertumbuhan besar dalam jangka panjang, sentimen pasar saat ini masih didominasi oleh ketidakpastian ekonomi global. Para investor perlu lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi di tengah volatilitas pasar yang tinggi.




Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis
Exit mobile version