KoranMandala.com -Wall Street ditutup menguat pada Rabu (5/2) setelah mengalami tekanan di awal sesi. Investor semakin optimis dengan prospek penurunan suku bunga Federal Reserve, yang menjadi faktor utama pemulihan pasar saham.
Indeks Saham Mengalami Kenaikan
Indeks utama mengalami kenaikan yang signifikan:
- S&P 500 naik 24,10 poin atau 0,40% ke level 6.061,98.
- Nasdaq Composite naik 40,91 poin atau 0,21% ke level 19.694,93.
- Dow Jones Industrial Average naik 317,79 poin atau 0,71% ke level 44.873,80.
Sebagian besar sektor S&P 500 diperdagangkan lebih tinggi, terutama saham real estat dan utilitas yang mengalami kenaikan pesat. Sementara itu, layanan komunikasi mengalami penurunan sekitar 3%.
Saham Teknologi Berfluktuasi
Saham teknologi mengalami fluktuasi akibat berbagai faktor:
- Saham Apple merosot setelah muncul laporan bahwa regulator antimonopoli China mungkin akan melakukan investigasi.
- Saham Uber Technologies turun setelah perusahaan taksi daring ini memperkirakan pemesanan kuartal berjalan lebih rendah dari perkiraan.
- Saham Alphabet, induk Google, mengalami penurunan setelah pertumbuhan pendapatan cloud yang kurang memuaskan dan alokasi investasi AI sebesar US$ 75 miliar.
Di sisi lain, saham terkait AI seperti Nvidia menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah mengalami tekanan minggu lalu akibat popularitas model AI berbiaya rendah dari DeepSeek.
ChatGPT dan Deepseek: Masa Depan Dunia Kerja
Data Ekonomi dan Prospek Suku Bunga
Investor juga menantikan laporan nonfarm payroll Januari yang akan dirilis pada Jumat mendatang. Data terbaru menunjukkan bahwa aktivitas sektor jasa AS melambat, yang dapat mengurangi tekanan inflasi.
Hal ini menambah spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan lebih cepat menurunkan suku bunga. Meskipun hanya 16,5% pedagang memperkirakan penurunan suku bunga pada Maret, mayoritas mengantisipasi kebijakan tersebut terjadi pada Juni.
Dampak Kebijakan dan Faktor Politik
Komentar dari pejabat Fed Richmond, Thomas Barkin, mengindikasikan bahwa Fed masih mempertimbangkan penurunan suku bunga lebih lanjut tahun ini. Namun, ada ketidakpastian terkait dampak tarif baru, imigrasi, dan regulasi dari pemerintahan Donald Trump.
Selain itu, investor juga mencermati perkembangan kebijakan perdagangan AS-China setelah Trump menyatakan tidak terburu-buru berbicara dengan Presiden Xi Jinping untuk meredakan perang dagang.
Kesimpulan
Rebound Wall Street menunjukkan optimisme pasar terhadap penurunan suku bunga. Meskipun beberapa saham teknologi masih mengalami tekanan, prospek jangka panjang tetap positif. Investor kini menunggu laporan tenaga kerja dan keputusan kebijakan moneter berikutnya dari Federal Reserve.