Selasa, 11 Februari 2025 18:35

KoranMandala.com -Presiden AS Donald Trump berencana membentuk cadangan Bitcoin nasional untuk memperkuat dolar AS. Kepala Kripto AS, David Sacks, mengonfirmasi bahwa timnya sedang mengkaji rencana ini.

Michael Saylor, pendiri MicroStrategy, juga mendukung kebijakan ini. Menurutnya, cadangan Bitcoin bisa meningkatkan stabilitas dolar dan membantu membayar utang pemerintah AS.

Trump bahkan mempertimbangkan untuk membeli 1 juta Bitcoin, dengan target 200.000 Bitcoin per tahun. Jika rencana ini berjalan, pasar modal digital global bisa tumbuh pesat hingga USD 280 triliun.

Sentimen Positif di Industri Kripto

Pelaku industri kripto melihat kebijakan ini sebagai sentimen positif. Chief Marketing Officer Pintu, Timothius Martin, menyebut langkah Trump bisa mendorong kenaikan harga aset kripto, termasuk Bitcoin, altcoin, dan AI token.

Bahkan, beberapa analis menyebutkan bahwa masuknya tokoh pro-kripto seperti Elon Musk ke dalam pemerintahan Trump bisa semakin memperkuat industri kripto global.

Saham BBCA Turun, Apakah Saatnya Membeli?

Kenaikan Kapitalisasi Pasar Kripto

Dampak positif kebijakan ini sudah mulai terasa. Menurut laporan CoinGecko, kapitalisasi pasar kripto pada 2024 naik 97,7%, mencapai USD 3,40 triliun pada kuartal IV 2024.

Volume perdagangan kripto juga melonjak 128,2%, dari USD 88 miliar pada kuartal III menjadi USD 200,7 miliar pada kuartal IV 2024.

Di Indonesia, Bappebti mencatat lonjakan transaksi kripto sebesar 335,91% dari 2023 ke 2024, dengan nilai transaksi mencapai Rp 650,61 triliun.

Kesimpulan: Peluang atau Risiko?

Langkah Trump membangun cadangan Bitcoin bisa memperkuat posisi kripto sebagai aset utama masa depan. Namun, investor tetap harus berhati-hati dan menerapkan strategi investasi yang bijak.

Potensi pertumbuhan sangat besar, tetapi volatilitas tetap menjadi tantangan. Apakah Anda siap menghadapi era baru Bitcoin dalam ekonomi global?

Disclaimer: Artikel ini bukan rekomendasi investasi. Lakukan riset sebelum membeli aset kripto.




Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis
Exit mobile version