KoranMandala.com -Indeks Wall Street di Amerika Serikat (AS) mengalami fluktuasi pada perdagangan hari Selasa (11/2). Investor merespons dengan hati-hati pernyataan Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, mengenai suku bunga. Selain itu, kekhawatiran tentang prospek ekonomi akibat kebijakan tarif AS dan potensi perang dagang global juga memengaruhi pergerakan pasar.
S&P 500 dan Dow Jones Naik Tipis
Indeks S&P 500 mengalami kenaikan tipis sebesar 0,03% dan ditutup di level 6.068,50. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average naik 123,24 poin atau 0,28% menjadi 44.593,65. Namun, tidak semua indeks utama mengalami kenaikan. Indeks Nasdaq Composite justru melemah 0,36% menjadi 19.643,86.
Kenaikan S&P 500 dan Dow Jones ini menunjukkan adanya optimisme meskipun terbatas. Para investor terlihat menunggu kepastian dari kebijakan moneter The Fed dan data inflasi yang akan dirilis dalam waktu dekat.
Saham Apple Naik di Tengah Kekhawatiran Ekonomi
Saham Apple naik 2,2% setelah laporan The Information menyebutkan bahwa perusahaan tersebut bekerja sama dengan Alibaba untuk mengembangkan fitur kecerdasan buatan bagi pengguna iPhone di Cina. Kerja sama ini membantu menekan kerugian pasar dan memberikan harapan positif bagi investor.
Namun, suasana pasar masih dihantui ketidakpastian. Kebijakan tarif baru yang ditandatangani oleh Presiden Donald Trump pada Senin (10/2) untuk semua impor baja dan aluminium ke AS memicu kekhawatiran perang dagang. Uni Eropa bahkan mengancam akan memberlakukan tarif balasan.
Pernyataan Hati-Hati Jerome Powell
Dalam pidatonya di hadapan Komite Perbankan Senat, Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa ekonomi AS tetap kuat dengan pasar tenaga kerja yang solid. Ia juga mengakui bahwa inflasi telah menurun, namun masih di atas target 2% yang ditetapkan The Fed.
Powell menegaskan bahwa The Fed tidak terburu-buru untuk melonggarkan kebijakan moneter. “Dengan kebijakan moneter yang kini jauh lebih longgar dibanding sebelumnya dan ekonomi yang tetap kuat, kami tidak perlu terburu-buru menyesuaikan kebijakan kami,” ujar Powell.
Pernyataan Powell ini memberikan sinyal bahwa suku bunga kemungkinan akan tetap stabil dalam waktu dekat. Namun, investor tetap waspada terhadap kemungkinan perubahan kebijakan di masa mendatang.
Ketidakpastian Politik dan Dampaknya Terhadap Pasar
Ketidakpastian politik di Washington turut memengaruhi pergerakan indeks Wall Street. Presiden Donald Trump mendukung kebijakan tarif terhadap mitra dagang AS, sementara pemerintah memberikan sinyal beragam terkait pendekatannya terhadap The Fed.
Selain itu, investor menantikan data inflasi terbaru dengan laporan indeks harga konsumen yang dijadwalkan rilis pada Rabu (12/2) dan indeks harga produsen pada Kamis (13/2). Data ini akan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter The Fed.
Investor Waspada Menanti Data Inflasi
Pasar saat ini bergerak stagnan sambil mencermati pernyataan Jerome Powell dan menunggu rilis data inflasi. Kepala Strategi Investasi di CFRA Research, Sam Stovall, menyatakan bahwa investor cenderung berhati-hati dan tidak bergantung pada ekspansi price earnings ratio.
“Hal yang perlu kita perhatikan dalam beberapa bulan ke depan adalah apakah kenaikan ini terjadi karena antisipasi terhadap tarif Trump, yang pada akhirnya hanya memberikan dorongan sementara pada pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Dengan ketidakpastian politik yang masih tinggi dan prospek ekonomi yang belum pasti, investor disarankan untuk tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. Bagaimana perkembangan selanjutnya? Nantikan update terbaru dari indeks Wall Street dan kebijakan moneter The Fed.