KoranMandala.com -Saham PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) mengalami kenaikan signifikan pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (13/2/2025). Saham DEWA naik 7,27% atau 8 poin ke level Rp118 per saham. Kenaikan ini terjadi setelah perseroan mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melakukan konversi utang menjadi saham melalui mekanisme private placement.
Sepanjang sesi perdagangan, saham DEWA bergerak pada rentang Rp111 hingga Rp121 per lembar dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp2,58 triliun. Lonjakan ini menunjukkan minat investor yang tinggi terhadap emiten kontraktor tambang Grup Bakrie tersebut.
Dampak Positif Konversi Utang Menjadi Saham
Direktur DEWA, Sorimuda Pulungan, mengungkapkan bahwa persetujuan konversi utang ini akan menjadi langkah penting dalam meningkatkan modal perseroan dan mengurangi liabilitas. Dengan demikian, posisi keuangan DEWA akan menjadi lebih sehat dan memberikan keleluasaan bagi perusahaan untuk mencari pendanaan baru.
Sorimuda juga menambahkan bahwa dari total utang sebesar Rp1,4 triliun kepada tiga kreditur utama yaitu PT Madhani Talatah Nusantara (MTN), PT Andhesti Tungkas Pratama (ATP), dan PT Antareja Mahada Makmur (AMM), seluruhnya sudah disepakati untuk dilunasi melalui mekanisme konversi utang menjadi saham. Hal ini akan memperkuat struktur permodalan perusahaan ke depan.
Komposisi Kepemilikan Saham Pasca Konversi
Pasca private placement, komposisi kepemilikan saham DEWA berubah secara signifikan. Berikut adalah komposisinya:
- MTN: 24,8% atau sekitar 10,09 miliar saham
- ATP: 11,8% atau sekitar 4,78 miliar saham
- AMM: 9,7% atau sekitar 3,95 miliar saham
- Goldwace Capital Limited: 9,4%
- Zurich Asset International: 6,2%
- Masyarakat Umum: 38,2%
Perubahan komposisi ini menunjukkan adanya dilusi kepemilikan bagi pemegang saham existing, terutama bagi masyarakat umum yang sebelumnya memegang 71% saham DEWA.
Sentimen Pasar dan Dampak Jangka Panjang
Tim Riset Stockbit menilai konversi utang ini dapat memberikan sentimen negatif dalam jangka pendek karena harga pelaksanaan private placement lebih rendah 33% dibandingkan harga pasar saat ini. Namun, dalam jangka panjang, langkah ini dinilai positif karena menurunkan liability-to-equity-ratio dari 1,32 kali menjadi 0,62 kali.
Selain itu, dengan utang yang telah dilunasi dan liabilitas yang menurun, DEWA memiliki peluang lebih besar untuk ekspansi dan memperkuat struktur permodalan. Hal ini berpotensi memberikan nilai tambah bagi perusahaan di masa mendatang.
Kesimpulan
Saham DEWA mengalami kenaikan signifikan setelah persetujuan konversi utang menjadi saham. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan dan membuka peluang ekspansi baru bagi perusahaan. Meski terjadi dilusi kepemilikan, potensi jangka panjang tetap positif jika DEWA mampu memanfaatkan modal ekuitas tambahan dengan optimal.
Bagi investor, penting untuk terus memantau perkembangan DEWA dan melihat bagaimana perusahaan ini akan memanfaatkan struktur modal barunya untuk tumbuh lebih kuat di industri tambang.