KoranMandala.com -Presiden Prabowo Subianto mengungkap alasan di balik keinginannya mengikutsertakan Indonesia dalam berbagai organisasi internasional seperti OECD dan BRICS. Dalam pidatonya di World Government Summit pada Februari 2025 di Dubai, Prabowo menekankan pentingnya diplomasi seimbang dan prinsip kesetaraan.
Menurut Prabowo, Indonesia sejak dulu menganut gerakan non-blok dan menjunjung tinggi kesetaraan. Dengan pendekatan ini, Indonesia dapat menjalin kemitraan yang didasarkan pada kepercayaan dan saling menghormati.
Pentingnya Diplomasi Seimbang
Prabowo menegaskan bahwa diplomasi seimbang sangat penting untuk menjaga hubungan baik dengan berbagai negara. Indonesia berusaha mendengarkan dan berbicara dengan seimbang dalam menjalin kemitraan.
Melalui pendekatan non-blok, Indonesia bisa aktif berpartisipasi di banyak organisasi internasional seperti BRICS. Selain itu, Indonesia juga mengajukan permohonan untuk bergabung dengan OECD, CPTPP, dan Forum Indo-Pasifik.
Tujuan Indonesia Gabung OECD dan BRICS
Tujuan utama Indonesia ingin bergabung dengan organisasi internasional tersebut adalah untuk memperkuat peran dalam stabilitas dan pembangunan regional. Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia ingin menjadi jembatan antara Global South dan Global North untuk mempromosikan perdamaian dan kerja sama.
Selain itu, Indonesia ingin menjaga hubungan baik dengan negara besar seperti Amerika Serikat dan China tanpa kehilangan kemerdekaan. Pendekatan ini diharapkan dapat membawa stabilitas global yang berkelanjutan.
5 Negara Tolak DeepSeek, Indonesia Masih Kaji
Peran Indonesia di Kancah Global
Prabowo menyampaikan bahwa untuk menjadi aktor global, Indonesia perlu menjaga ketertiban dalam negeri. Hal ini berkaitan dengan kekuatan, ketahanan, dan kemajuan Indonesia.
Prabowo juga menyoroti pentingnya kesejahteraan sosial masyarakat Indonesia. Dengan memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah dan masyarakat yang produktif, Indonesia bisa menjadi negara modern dan maju.
Kesimpulan
Alasan Prabowo Indonesia Gabung BRICS adalah untuk memperkuat diplomasi seimbang dan memperluas peran Indonesia di panggung global. Dengan pendekatan non-blok dan menjunjung prinsip kesetaraan, Indonesia dapat menjaga hubungan baik dengan berbagai negara sekaligus mempertahankan kemerdekaan.
Melalui langkah ini, Indonesia diharapkan bisa menjadi jembatan antara Global South dan Global North untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas global.