KoranMandala.com -Peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (24/2/2025) memicu reaksi pasar yang kurang menggembirakan, Saham BUMN Melemah. Tiga saham emiten BUMN—BMRI, BBNI, dan TLKM—terpantau berada di zona merah usai peresmian lembaga tersebut.
Dampak Peluncuran BPI Danantara
Peresmian BPI Danantara ditandai dengan penandatanganan Undang-Undang No. 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas UU No. 19 Tahun 2003 mengenai BUMN dan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 2025 tentang Organisasi dan Tata Kelola BPI Danantara. Presiden Prabowo juga menetapkan Keputusan Presiden No. 30 Tahun 2025 untuk mengangkat Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Danantara.
Danantara akan mengelola tujuh BUMN besar, termasuk PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT PLN, PT Pertamina, PT Bank Negara Indonesia (BBNI), PT Telkom Indonesia (TLKM), dan MIND ID. Lembaga ini dirancang untuk mengelola aset hingga US$900 miliar, diharapkan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Saham BUMN Tertekan
Meski prospek jangka panjang Danantara terlihat cerah, reaksi awal pasar menunjukkan kekhawatiran. Hingga pukul 10.45 WIB, saham TLKM memimpin pelemahan dengan turun 0,75% ke level Rp2.630 per saham. Saham BBNI juga melemah 0,70% menjadi Rp4.270 per saham, sementara BMRI terkoreksi 0,49% ke level Rp5.050.
Berbeda dengan ketiganya, saham BBRI justru mencatatkan kenaikan 0,51% ke level Rp3.910 per saham. Hal ini menunjukkan adanya optimisme selektif di kalangan investor.
Spekulasi Mengenai Kepemimpinan Danantara
Kepala Center of Industry, Trade, and Investment Indef, Andry Satrio Nugroho, mengungkapkan kekhawatiran terkait penunjukan pengurus BPI Danantara. Ia menyoroti potensi moral hazard jika pengelola lembaga ini memiliki afiliasi politik atau hubungan keluarga dengan pejabat publik.
“Jika mereka yang mengelola ini punya afiliasi politik atau hubungan dengan pejabat publik, maka moral hazard dan pertanyaan tentang akuntabilitas akan muncul,” ujarnya.
Reaksi Investor dan Harapan Ke Depan
Saham BUMN Melemah pasca peluncuran Danantara menunjukkan kekhawatiran investor terhadap transparansi dan akuntabilitas lembaga baru ini. Namun, potensi pengelolaan aset besar dan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih menjadi daya tarik utama.
Investor diharapkan tetap waspada namun optimis dalam menghadapi dinamika pasar yang dipengaruhi oleh kebijakan strategis seperti peluncuran Danantara. Kejelasan mengenai struktur organisasi dan tata kelola BPI Danantara menjadi kunci untuk memulihkan kepercayaan pasar.