Jumat, 28 Februari 2025 17:29

KoranMandala.com -Saham blue chip sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami tekanan sepanjang tahun terakhir. Salah satu saham yang mengalami penurunan tajam adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Namun, ada kabar baik bagi investor. Manajemen BBRI telah mengumumkan rencana pembelian kembali saham (buyback) pada tahun 2025. Ini menjadi peluang menarik bagi investor yang ingin mendapatkan saham berkualitas dengan harga lebih murah.

Rencana Buyback Saham BBRI 2025

Manajemen BBRI berencana melakukan buyback saham dengan dana sebesar Rp 3 triliun yang bersumber dari kas internal perusahaan. Periode buyback dijadwalkan berlangsung mulai 12 Maret 2025 hingga 11 Maret 2026. Namun, pelaksanaan buyback ini masih harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS yang akan digelar pada 11 Maret 2025.

Sebagai catatan, pada tahun 2023, BRI juga melakukan buyback dengan nilai maksimal Rp 1,5 triliun setelah mendapat persetujuan dari RUPST pada 13 Maret 2023. Kali ini, dengan dana yang lebih besar, buyback BBRI diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan investor terhadap saham perusahaan.

 

Harga Aset Kripto Rontok! Bitcoin & Ethereum Anjlok

Harga Saham BBRI Terus Melemah

Di tengah rencana buyback, harga saham BBRI masih mengalami tekanan. Pada penutupan perdagangan 27 Februari 2025, saham BBRI turun ke level Rp 3.630, melemah 4,97% dibandingkan hari sebelumnya. Sejak awal tahun 2025, harga saham BBRI telah turun sebesar 13,78%, sementara secara tahunan (YoY), saham ini telah terkoreksi hingga 41,69%.

Penurunan ini menjadikan harga saham BBRI berada di level terendah sejak September 2021. Namun, bagi investor yang memahami peluang investasi, ini bisa menjadi momen tepat untuk mulai membeli saham BBRI sebelum harganya kembali naik.

Buyback Sebagai Indikator Optimisme Perusahaan

Analis dan CEO Edvisor.id, Praska Putrantyo, menyebut bahwa buyback saham sering kali menunjukkan optimisme manajemen terhadap prospek bisnis perusahaan. Buyback juga dapat meningkatkan fundamental perusahaan, salah satunya dengan meningkatkan earning per share (EPS) karena jumlah saham yang beredar berkurang.

Menurut Praska, saat ini saham perbankan besar seperti BRI, BCA, dan BNI berada di area price book to value (PBV) yang tergolong murah. PBV BRI saat ini berada di level 1,94x, sementara PBV BCA mencapai 5,55x, BNI di 1,10x, dan Bank Mandiri di sekitar 1,87x. Ini menunjukkan bahwa valuasi saham perbankan masih menarik untuk dibeli.

Saatnya Memanfaatkan Harga Murah

Investment Analyst PT Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan, menambahkan bahwa aksi buyback umumnya dilakukan saat manajemen menilai sahamnya undervalued. Dengan target harga BBRI yang diprediksi mencapai Rp 4.600 per saham, ini bisa menjadi momentum bagi investor untuk masuk di harga rendah.

Selain itu, BBRI dikenal sebagai emiten dengan dividen yield menarik. Menjelang musim pembagian dividen di kuartal kedua, saham BBRI semakin berpotensi menarik minat investor jangka panjang.

Kesimpulan: Waktu Tepat untuk Investasi?

Melihat rencana buyback, valuasi saham yang murah, dan potensi kenaikan harga ke depan, saat ini bisa menjadi waktu yang tepat bagi investor untuk mulai mengakumulasi saham BBRI. Dengan harga yang masih terdiskon dan optimisme dari aksi korporasi perusahaan, investasi di saham blue chip ini bisa memberikan keuntungan signifikan dalam jangka panjang.




Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis
Exit mobile version