KoranMandala.com -Harga Bitcoin mengalami penurunan signifikan pada Jumat (28/2/2025), mencapai level terendah dalam lebih dari tiga bulan. Setelah mengalami lonjakan pasca-kemenangan Presiden AS Donald Trump, kini Bitcoin justru melemah tajam.
Harga Bitcoin hari ini berada di kisaran 80.500 dollar AS dalam perdagangan di kawasan Asia. Penurunan ini mencapai 4,4 persen dalam sehari dan anjlok hingga 25 persen sejak pertengahan Desember 2024.
Penyebab Penurunan Harga Bitcoin
1. Investor Menghindari Aset Berisiko
Melemahnya pasar ekuitas global menyebabkan investor lebih berhati-hati terhadap aset yang dianggap berisiko, termasuk Bitcoin. Kondisi ekonomi yang tidak menentu membuat banyak investor beralih ke aset yang lebih aman.
2. Ketidakpastian Kebijakan Ekonomi AS
Terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS membawa dampak besar terhadap pasar kripto. Trump dikenal sebagai pemimpin yang pro-kripto, tetapi kebijakan tarif dan ketegangan geopolitik membuat investor ragu-ragu.
Selain itu, perang yang masih berlangsung di Rusia-Ukraina serta Israel-Gaza menambah ketidakpastian global, yang semakin menekan pasar kripto.
3. Peretasan Bybit Senilai 1,5 Miliar Dollar AS
Salah satu faktor terbesar dalam kejatuhan harga Bitcoin adalah peretasan Bybit. Bursa mata uang kripto utama ini mengalami pencurian senilai 1,5 miliar dollar AS, yang disebut sebagai pencurian kripto terbesar dalam sejarah.
“Pasar bereaksi negatif terhadap insiden Bybit, menyebabkan ketidakstabilan harga,” ujar Jeff Mei, kepala operasional di bursa kripto BTSE.
4. Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed
Ekspektasi terhadap penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS juga menambah tekanan pada harga Bitcoin. Kekhawatiran inflasi semakin meningkat, membuat investor cenderung memilih aset yang lebih stabil.
Apakah Ada Harapan Pemulihan?
Meskipun Bitcoin sedang mengalami tren penurunan, beberapa investor tetap optimis. Presiden Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk mendukung kemajuan mata uang kripto dan mengembangkan aset digital nasional di AS.
Menurut Geoffrey Kendrick, kepala penelitian aset digital di Standard Chartered, Bitcoin masih memiliki potensi untuk melampaui 200.000 dollar AS pada tahun ini. “Adopsi kripto oleh lembaga besar serta regulasi yang lebih jelas akan mengurangi volatilitas harga Bitcoin dalam jangka panjang,” tuturnya.
Kesimpulan
Harga Bitcoin turun tajam akibat kombinasi berbagai faktor, mulai dari kehati-hatian investor, ketidakpastian ekonomi global, hingga peretasan besar yang mengguncang kepercayaan pasar. Namun, harapan tetap ada bagi Bitcoin untuk pulih seiring dengan perkembangan regulasi di AS. Para investor diharapkan untuk tetap berhati-hati dalam menghadapi volatilitas pasar yang tinggi.