KoranMandala.com -Presiden Prabowo Subianto meresmikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada 24 Februari 2025. Badan ini bertujuan mengelola dana investasi negara serta mendukung pembangunan nasional.
Dalam pidato peresmiannya, Presiden menegaskan bahwa pemerintah berhasil mengamankan lebih dari Rp300 triliun dalam 100 hari pertama. Keuangan negara dikelola secara disiplin dan bertanggung jawab.
Namun, masyarakat masih ragu. Banyak yang mengaitkan kehadiran BPI Danantara dengan skandal keuangan besar di Malaysia, yakni kasus 1MDB.
Kekhawatiran Publik terhadap BPI Danantara
Meski pemerintah mengklaim transparansi, kekhawatiran tetap muncul. Publik takut dana ini berujung penyalahgunaan, seperti yang terjadi dalam kasus 1MDB di Malaysia.
Kasus 1MDB menjadi contoh nyata bagaimana dana investasi negara bisa diselewengkan. Skandal ini melibatkan miliaran dolar yang digunakan untuk kepentingan pribadi para elit politik.
Lantas, bagaimana sebenarnya perjalanan skandal 1MDB?
Mengenal Skandal 1MDB Malaysia
1MDB (1Malaysia Development Berhad) didirikan pada 2009 oleh Perdana Menteri Najib Razak. Awalnya, dana ini bertujuan mendorong pembangunan ekonomi Malaysia.
Namun, Departemen Kehakiman AS (DoJ) mengungkap bahwa sekitar $4,5 miliar dana 1MDB dialihkan ke rekening luar negeri. Uang ini digunakan untuk membeli jet pribadi, kapal pesiar, properti mewah, hingga membiayai produksi film Hollywood.
Najib Razak diduga menerima lebih dari $1 miliar. Akibatnya, ia kalah dalam pemilu 2018 dan menjadi perdana menteri pertama Malaysia yang diadili atas kasus korupsi.
Pelajaran dari Skandal 1MDB
Kasus 1MDB memberikan peringatan penting bagi Indonesia. Dana investasi negara harus dikelola dengan transparan dan diawasi ketat agar tidak disalahgunakan.
Masyarakat berharap BPI Danantara tidak mengikuti jejak 1MDB. Pemerintah harus memastikan sistem pengawasan yang kuat agar dana investasi benar-benar digunakan untuk kepentingan rakyat.
Kesimpulan
BPI Danantara berpotensi membawa manfaat besar bagi Indonesia. Namun, tanpa transparansi dan pengawasan ketat, risiko penyalahgunaan tetap ada. Publik berharap pemerintah belajar dari skandal 1MDB dan memastikan bahwa dana negara digunakan dengan benar.
Apakah BPI Danantara akan menjadi harapan baru atau justru ancaman skandal keuangan? Jawabannya tergantung pada transparansi dan integritas pengelolaannya.