KoranMandala.com -Industri manufaktur di Indonesia mengalami guncangan besar pada awal 2025. Beberapa pabrik besar, termasuk Sritex, PT Sanken Indonesia, dan PT Tokai Kagu, menghentikan operasionalnya. Keputusan ini berdampak langsung pada ribuan karyawan yang harus menghadapi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Berikut adalah rincian lengkap mengenai pabrik-pabrik yang tutup serta alasan di balik keputusan ini.

Sritex Resmi Pailit, 10.965 Karyawan Kehilangan Pekerjaan

Sritex, perusahaan tekstil yang berbasis di Sukoharjo, Jawa Tengah, secara resmi dinyatakan pailit pada 21 Oktober 2024. Pengadilan Niaga Semarang mengabulkan permohonan PT Indo Bharat Rayon setelah Sritex gagal memenuhi kewajiban pembayaran utang.

Sebanyak 10.965 karyawan terkena dampak PHK, dengan hari kerja terakhir mereka pada 28 Februari 2025. Selain induk perusahaan, anak usaha Sritex seperti PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya juga turut terdampak dalam keputusan ini.

Nasib KFC Indonesia: Penutupan Gerai dan Dampaknya

PT Sanken Indonesia Hentikan Produksi pada Juni 2025

Pabrik elektronik PT Sanken Indonesia yang berlokasi di kawasan industri MM2100, Cikarang, mengumumkan akan menghentikan produksinya pada Juni 2025. Penutupan ini berdampak pada 459 karyawan yang harus menerima PHK.

Para karyawan yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) masih bernegosiasi dengan perusahaan terkait pesangon. Namun, hingga awal Maret 2025, belum ada kejelasan mengenai hasil negosiasi tersebut. Salah satu faktor utama yang menyebabkan penutupan adalah keputusan induk perusahaan di Jepang yang memilih untuk tidak melanjutkan operasional di Indonesia.

PT Tokai Kagu Tutup dan Pindah ke Negara Asal

PT Tokai Kagu, produsen alat musik yang berlokasi di Bekasi, juga memutuskan untuk menutup operasionalnya pada 2025. Perusahaan memilih untuk kembali beroperasi di negara asalnya.

Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama para pekerja yang selama ini bergantung pada pabrik tersebut. Hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai jumlah tenaga kerja yang terdampak.

Dampak Besar bagi Karyawan dan Ekonomi

Gelombang PHK akibat tutupnya beberapa pabrik ini memberikan dampak besar bagi ribuan pekerja yang kini kehilangan sumber pendapatan. Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan menjanjikan bahwa para korban PHK akan mendapatkan pesangon serta peluang pekerjaan baru. Namun, ketidakpastian ekonomi tetap menghantui banyak karyawan yang terdampak.

Situasi ini juga menjadi tantangan bagi sektor industri di Indonesia. Dengan semakin banyaknya pabrik yang tutup, pemerintah dan pelaku industri harus mencari solusi untuk menjaga stabilitas ekonomi serta kesejahteraan tenaga kerja di Indonesia.

Kesimpulan

Penutupan pabrik-pabrik besar di Indonesia awal 2025 menunjukkan adanya tantangan besar dalam dunia industri. Sritex, PT Sanken Indonesia, dan PT Tokai Kagu adalah contoh perusahaan yang terpaksa menghentikan operasionalnya, berdampak pada ribuan karyawan.

Pemerintah dan pelaku industri diharapkan dapat segera mencari solusi agar industri manufaktur tetap bertahan dan mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.




Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis
Exit mobile version