KoranMandala.com -Indeks utama Wall Street mengalami kejatuhan tajam pada akhir perdagangan Senin (3/3). Kebijakan tarif baru yang diumumkan Presiden AS Donald Trump menjadi pemicu utama anjloknya pasar saham. Investor semakin khawatir dengan prospek ekonomi AS setelah data manufaktur menunjukkan pelemahan signifikan.

Indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Turun Tajam

Berdasarkan data dari Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 649,67 poin atau 1,48% ke 43.191,24. Indeks S&P 500 merosot 104,78 poin atau 1,76% ke 5.849,72, sementara Nasdaq Composite jatuh 497,09 poin atau 2,64% ke 18.350,19.

Tarif baru sebesar 25% terhadap Kanada dan Meksiko akan mulai berlaku pada Selasa (4/3). Trump menegaskan bahwa negara-negara Amerika Utara tidak memiliki opsi lain selain menghadapi tarif ini. Investor pun semakin cemas dengan ketegangan perdagangan yang terus meningkat.

 

http://Pilih Pemerintah Targetkan Penyaluran KUR Rp 55,4 Triliun Pemerintah Targetkan Penyaluran KUR Rp 55,4 Triliun

Data Manufaktur AS Melemah, Investor Cemas

Selain kebijakan tarif, pelemahan ekonomi juga tercermin dari data manufaktur AS. Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur dari Institute for Supply Management (ISM) turun ke 50,3 pada Februari dari 50,9 di Januari. Indeks pesanan baru bahkan menyusut ke 48,6 dari sebelumnya 55,1, menandakan kontraksi permintaan.

Menurut James St. Aubin, Kepala Investasi di Ocean Park Asset Management, investor kini menghadapi ketidakpastian besar akibat kebijakan Trump. “Optimisme dari laporan keuangan kuartal sebelumnya mulai meredup karena rentetan berita ekonomi buruk,” ujarnya.

Ancaman Tarif Baru terhadap China Meningkatkan Ketidakpastian

Selain tarif terhadap Kanada dan Meksiko, Trump juga mengancam akan mengenakan tarif tambahan 10% pada impor dari China mulai Selasa. Ancaman ini bisa memicu pembalasan dari Beijing, memperburuk perang dagang yang sudah terjadi.

Saham perusahaan China yang terdaftar di AS langsung terkena dampak. Saham Nio anjlok 6%, sementara saham JD.com turun sekitar 1%. Kekhawatiran inflasi dan perlambatan ekonomi semakin memperumit situasi bagi investor.

Kebijakan The Fed dalam Sorotan

Ketidakpastian perdagangan ini juga berdampak pada kebijakan moneter AS. Federal Reserve cenderung lebih berhati-hati dalam memangkas suku bunga. Data ketenagakerjaan dan aktivitas bisnis yang akan dirilis minggu ini bisa menjadi faktor kunci dalam keputusan bank sentral selanjutnya.

Penurunan indeks utama Wall Street mencerminkan ketidakpastian global yang semakin meningkat. Investor kini bersiap menghadapi kemungkinan gejolak pasar lebih lanjut di tengah kebijakan proteksionisme yang diterapkan pemerintahan Trump.




Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis
Exit mobile version