Namun, meningkatkan konsumsi bukanlah tugas mudah. Krisis properti dan ketidakpastian ekonomi telah mendorong masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam berbelanja.
Sebagai langkah stimulasi, pemerintah memperkenalkan berbagai kebijakan untuk mendorong belanja masyarakat, seperti insentif bagi konsumen yang menukar barang lama mereka, termasuk mobil dan elektronik.
Selain itu, pemerintah menerbitkan obligasi negara senilai 1,3 triliun yuan (sekitar $179 miliar) untuk mendukung stimulus ekonomi.
10+ Akun FF Sultan Gratis Masih Aktif untuk Hari Ini 5 Maret 2025
Target Lapangan Kerja dan Fokus pada Teknologi
Beijing juga menargetkan penciptaan lebih dari 12 juta lapangan kerja baru di kota-kota besar serta menargetkan tingkat pengangguran perkotaan sekitar 5,5% pada 2025.
Meskipun pemerintah optimistis mengenai stabilitas ekonomi jangka panjang, banyak warga China tetap pesimis akibat dampak berkelanjutan dari krisis real estat serta pembatasan di sektor teknologi dan keuangan.
Selain itu, China semakin fokus pada “pembangunan berkualitas tinggi,” dengan investasi besar di sektor teknologi tinggi, termasuk energi terbarukan dan kecerdasan buatan (AI). Langkah ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada Barat serta mempercepat pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi.
Namun, tarif tambahan dari AS berpotensi menghambat rencana-rencana ini, terutama karena dampaknya terhadap sentimen investor.
Para analis memperingatkan bahwa kebijakan tarif dapat memberikan pukulan ganda terhadap ekspor dan investasi, yang merupakan elemen vital bagi perekonomian China.** (NADINDA/MG)