Koran Mandala -Pemerintah Indonesia kembali menghadirkan program diskon besar-besaran untuk mendorong daya beli masyarakat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, resmi meluncurkan Program Belanja di Indonesia Aja (BINA) Diskon Lebaran 2025, yang berlangsung dari 14-30 Maret 2025 dan menargetkan transaksi hingga Rp 36,3 triliun.
Diskon hingga 70% di 402 Pusat Perbelanjaan
Program BINA Diskon Lebaran 2025 melibatkan 402 pusat perbelanjaan, stasiun, bandara, serta 80 ribu ritel di seluruh Indonesia. Para pelaku usaha ritel menawarkan diskon besar hingga 70%, memberikan peluang emas bagi masyarakat untuk berbelanja kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri dengan harga lebih murah.
“Program ini diharapkan mampu meningkatkan daya beli masyarakat serta membuktikan bahwa Indonesia memiliki kekuatan ekonomi domestik yang tangguh. Selain itu, diharapkan belanja di dalam negeri bisa menjadi daya tarik wisata belanja internasional,” ujar Airlangga dalam acara peresmian di Jakarta, Jumat (14/3/2025).
IHSG Turun 1,58% di Sesi Pertama, Nilai Transaksi Turun Drastis
BINA Diskon, Upaya Pemerintah Dorong Konsumsi
Pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi melalui berbagai kebijakan, salah satunya dengan program diskon ini. Tidak hanya itu, pemerintah juga menyiapkan dua program diskon lain yang akan diluncurkan pada:
- Kuartal II 2025 dengan tema Back to School
- Kuartal III 2025 dengan tema HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus
Langkah ini dilakukan untuk memastikan daya beli tetap terjaga, terutama di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan.
Antusiasme Pelaku Usaha & Harapan Ekonomi
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, menyatakan bahwa BINA Diskon Lebaran 2025 adalah momentum yang tepat. Diskon besar diharapkan mampu menarik lebih banyak konsumen, terutama menjelang puncak belanja sebelum masyarakat mulai fokus pada persiapan mudik.
“Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan program ini semaksimal mungkin sebelum mulai disibukkan dengan mudik Lebaran,” ungkapnya.
Sebelumnya, BINA Diskon 2024 mencatat total transaksi Rp 25,4 triliun, meningkat 15% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 22 triliun. Jika target tahun ini tercapai, maka akan menjadi rekor baru dalam program belanja nasional.
Pentingnya Diskon dalam Stabilitas Ekonomi
Menurut Chief Economist PT Bank Mandiri, Andry Asmoro, kebijakan pemerintah memberikan diskon adalah langkah yang tepat untuk mendorong konsumsi, terutama di tengah pelemahan daya beli akibat kondisi ekonomi global.
“Ramadan seharusnya menjadi momentum pertumbuhan ekonomi. Namun, saat ini masyarakat cenderung menahan konsumsi karena berbagai faktor, termasuk kondisi makro dan tren PHK di beberapa sektor,” jelasnya.
Meskipun diskon besar bisa menyebabkan deflasi, Andry menilai ini bukan hal yang buruk. Justru, hal ini bisa menjadi strategi untuk mengendalikan inflasi yang sebelumnya cukup tinggi.
Kesimpulan
Program BINA Diskon Lebaran 2025 menjadi angin segar bagi perekonomian nasional. Dengan diskon hingga 70% dan target transaksi Rp 36,3 triliun, program ini diharapkan mampu meningkatkan daya beli masyarakat dan menggerakkan roda ekonomi.