Koran Mandala -Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masih menunjukkan tren penguatan meskipun fluktuasi pasar terus terjadi. Isu merger dengan Grab Holdings semakin memperkuat perhatian investor terhadap saham GOTO.
Namun, di tengah optimisme tersebut, sejumlah analis justru menilai bahwa tahun ini akan menjadi tantangan berat bagi GOTO. Faktor makroekonomi yang masih belum stabil menjadi salah satu penyebab utama.
Tantangan yang Dihadapi GOTO Tahun Ini
Analis Sucor Sekuritas, Paulus Jimmy, menyebutkan bahwa kondisi ekonomi global yang belum pulih sepenuhnya bisa menjadi tantangan bagi GOTO.
Selain itu, panduan pendapatan dari manajemen GOTO juga terkesan konservatif dan sedikit di bawah ekspektasi para analis. Hal ini membuat beberapa pihak ragu untuk merekomendasikan pembelian saham GOTO dalam waktu dekat.
Michael Saylor Luncurkan Strategi Baru, Bitcoin Akan Terdampak?
Kinerja Keuangan GOTO di Tahun 2024
Meski menghadapi berbagai tantangan, GOTO berhasil mencatatkan peningkatan kinerja pada 2024. Berikut beberapa pencapaiannya:
-
Pendapatan bersih: Rp 15,9 triliun, naik 8% dibandingkan Rp 14,78 triliun pada 2023.
-
Pengurangan rugi usaha: Dari Rp 10 triliun pada 2023 menjadi Rp 2,2 triliun pada 2024 (penurunan 78%).
Peningkatan ini menunjukkan bahwa GOTO terus memperbaiki efisiensi operasionalnya untuk mencapai profitabilitas.
Isu Merger GOTO dan Grab, Akankah Terjadi?
Di tengah ketidakpastian pasar, rumor mengenai merger antara GOTO dan Grab kembali mencuat.
Menurut laporan Straits Times, Grab Holdings dikabarkan tengah melakukan uji tuntas terhadap GOTO. Grab juga telah mengevaluasi berbagai aspek, seperti akun keuangan, kontrak, serta operasional GOTO sebelum memutuskan langkah berikutnya.
Pembicaraan masih berlangsung, namun belum ada kepastian apakah merger ini benar-benar akan terwujud. Jika terjadi, langkah ini bisa berdampak besar pada industri teknologi dan pasar saham Indonesia.
Kesimpulan: Haruskah Investor Membeli Saham GOTO?
Saat ini, saham GOTO masih berada dalam fase fluktuatif. Meski kinerja keuangan menunjukkan perbaikan, ketidakpastian ekonomi global dan isu merger dengan Grab membuat banyak investor masih bersikap wait and see.
Bagi yang ingin berinvestasi, penting untuk mempertimbangkan faktor risiko dan menunggu kepastian lebih lanjut terkait perkembangan merger. Apakah saham GOTO akan terus menguat atau justru tertekan? Waktu yang akan menjawabnya.