Koran Mandala -Kabar menggembirakan datang dari PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau yang dikenal sebagai Bank BJB. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2024 yang digelar pada 16 April 2025, manajemen memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 85,25 per saham. Nilai tersebut setara Rp 896,95 miliar atau sekitar 65,50% dari total laba bersih perusahaan tahun lalu yang mencapai Rp 1,36 triliun.
Keputusan ini tentu menjadi angin segar bagi para investor dan pemegang saham, mengingat pembagian dividen merupakan salah satu bentuk nyata penghargaan perusahaan terhadap kepercayaan para pemegang saham selama ini.
Kinerja BJB Semakin Kuat di Tengah Tantangan
Bank BJB membuktikan kinerja solid di tengah tekanan ekonomi nasional. Selain laba bersih yang menyentuh Rp 1,3 triliun, total aset Bank BJB juga melonjak menjadi Rp 219,9 triliun, menjadikannya sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) dengan aset terbesar di Indonesia. Tak hanya itu, rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terjaga pada level yang sehat, yaitu 2,22%, menunjukkan kualitas kredit yang baik.
Agenda RUPST Lainnya: Transformasi dan Mitigasi Risiko
Selain pembagian dividen, RUPST juga membahas sejumlah agenda penting lainnya. Salah satunya adalah pembaruan Rencana Aksi Pemulihan atau Recovery Plan. Rencana ini merupakan strategi proaktif Bank BJB dalam menghadapi tantangan makro ekonomi yang terus berkembang, sekaligus menjaga kesinambungan bisnis jangka panjang.
Tak hanya itu, pemegang saham juga menyetujui restrukturisasi organisasi. Langkah ini dinilai krusial untuk meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas perusahaan agar bisa lebih tanggap terhadap perubahan pasar yang cepat dan dinamis.
Perubahan Susunan Direksi dan Komisaris Bank BJB
RUPST juga mengesahkan perubahan penting dalam jajaran direksi dan dewan komisaris. Nama-nama baru seperti Helmy Yahya dan Mardigu Wowiek menarik perhatian publik karena latar belakang dan kiprah mereka yang luar biasa.
Berikut adalah susunan baru direksi dan dewan komisaris Bank BJB (berlaku efektif setelah persetujuan OJK):
Dewan Komisaris:
-
Komisaris Utama Independen: Wowiek Prasantyo*
-
Komisaris: Herman Suryatman*
-
Komisaris: Rudie Kusmayadi
-
Komisaris: Tomsi Tohir
-
Komisaris Independen: Helmy Yahya*
-
Komisaris Independen: Novian Herodwijanto*
Direksi:
-
Direktur Utama: Yusuf Saadudin*
-
Direktur Kepatuhan: Joko Hartono Kalisman*
-
Direktur Korporasi dan UMKM: Mulyana*
-
Direktur Konsumer dan Ritel: Nunung Suhartini*
-
Direktur Operasional dan TI: Ayi Subarna*
-
Direktur Keuangan: Hana Dartiwan
(*Efektif setelah lulus Fit and Proper Test dari OJK)
Bank BJB Siap Melangkah Lebih Jauh
Melalui berbagai keputusan strategis ini, tidak hanya memperlihatkan keberhasilan kinerja keuangan, tapi juga menunjukkan kesiapan dalam menghadapi masa depan. Dengan kombinasi antara pembaruan organisasi, pemimpin baru, dan komitmen terhadap pemegang saham, Bank BJB siap menatap masa depan yang lebih kuat, adaptif, dan relevan.
Bagi para investor dan masyarakat Jawa Barat serta Banten, Bank BJB adalah simbol kekuatan ekonomi daerah yang terus tumbuh dan memberi manfaat nyata.