KORANMANDALA.COM-Nilai tukar Rupiah merosot hingga Rp 15.455 per Dollar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (8/3) pukul 10.10 WIB. Mata uang Indonesia itu melemah 0,72% dari satu hari sebelumnya yang berada di angka Rp 15.367 per Dollar AS.
Ketua Bank Sentral AS atau The Fed, Jerome Powell mengungkapkan, data ekonomi datang lebih kuat dari dugaan. Bahkan ia mengisyaratkan suku bunga akhir kemungkinan akan lebih tinggi jika diperlukan.
“Data ekonomi terbaru datang lebih kuat dari yang diharapkan, ini menunjukkan bahwa tingkat suku bunga akhir kemungkinan akan lebih tinggi dari yang diantisipasi sebelumnya,” kata Powell di hadapan Komite Urusan Perbankan, Perumahan dan Perkotaan Senat, Selasa (7/3) waktu AS, dilansir CNBC.
Selain itu, Powell juga menegaskan pergerakan suku bunga bisa ditingkatkan andai diperlukan demi mengontrol inflasi.
Senior Analis DCFX, Lukman Leong memprediksi nilai tukar Rupiah akan anjlok hingga Rp 15.550 mulai hari ini. “Imbal hasil obligasi AS dua tahun mencapai level tertinggi baru sejak Juni 2007, sedangkan indeks Dollar AS tertinggi dalam tiga bulan,” tutur Lukman kepada CNN Indonesia.
Tidak hanya Rupiah, sejumlah mata uang negara-negara Asia pun ikut merosot. Won (Korea) menjadi mata uang asal Asia dengan perlemahan terdalam, yaitu 1,52%. Kemudian disusul Ringgit (Malaysia) merosot 0,80%, Peso (Filipina) melemah 0,77%, Dollar Taiwan mencapai 0,51%, Yen (Jepang) 0,12% dan Yuan (China) 0,07%.
Di samping itu, mata uang Dollar Hong Kong justru tidak bergerak. Bahkan Dollar Singapura dan Rupee (India) mengalami penguatan 0,06%, serta Baht (Thailand) sedikit menguat 0,01% terhadap Dollar AS.(*)