KORANMANDALA.COM-Di tengah ketidakpastian ekonomi global, perusahaan multinasional teknologi dan e-commerce asal Amerika Serikat, Amazon, akan melakukan pengurangan ikatan kerja sebanyak 9.000 karyawan.
Dalam beberapa bulan terakhir, Amazon sudah memecat 27 ribu karyawan atau sekitar 9 persen dari total 300 ribu karyawan yang tersebar di berbagai dunia.
Dikutip dari Reuters, CEO Amazon, Andy Jassy, menerangkan analisis prioritas dan ketidakpastian ekonomi yang sedang berlangsung menjadi penyebab keputusan PHK.
Andy mengatakan, segelintir orang pasti akan bertanya-tanya mengapa kami tidak mengumumkan pekerja ini seperti yang kami umumkan beberapa bulan lalu. Jawabannya adalah karena analisis di akhir musim gugur tidak dapat diselesaikan oleh beberapa tim, mengingat ketidakpastian ekonomi dan ketidakpastian dalam waktu dekat, kami memilih untuk mengurangi biaya operasional dan jumlah karyawan.
Amazon akan berfokus pada pengurangan karyawan di divisi periklanan dan divisi cloud, selama ini dua divisi itu menjadi salah satu sumber keuntungan dari perusahaan.
Selain itu, PHK juga akan terjadi pada unit streaming Amazon yaitu Twitch.
Pada April mendatang, Amazon akan menyelesaikan daftar karyawan yang akan terkena PHK.
Saham Amazon turun 2 persen akibat pengurangan karyawan yang akan diberlakukan ini.
Hingga kini terpantau bukan Amazon saja yang sudah memecat ribuan karyawannya, banyak raksasa teknlogi juga yang sudah memecat karyawannya, seperti Alphabet Inc, Microsoft, dan Induk Meta Facebook.
Analisis Teknologi dari D.A Analyst, Tom Forte, mengungkapkan banyak raksasa teknologi yang memecat ribuan karyawannya. Pasalnya, kekhawatiran ancaman resesi global menjadi alasan utamanya.(*)