KORANMANDALA.COM – Kemarau telah menyebabkan pasokan air bersih rumah tangga berkurang.
Paling tidak hal itu dirasakan warga RW 02 Kelurahan Burangrang, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung.
Beruntung, ketua RW sangat peduli pada warganya.
Untuk mengatasi kelangkaan air akibat kemarau, pengurus RW 02 terpaksa harus membeli air.
Baca Juga: Pandawara Group Tidak Dapat Izin Kades untuk Bersihkan Pantai Loji Sukabumi, Warganet: Ketahuan Desanya Banyak Sampah
Pada Senin 2 Oktober 2023, Ketua RW 02, H. Jihud, berinisiatif membeli sebanyak 2 tangki air. 1 tangkinya seharga Rp350 ribu.
“Untuk 2 tangki, kami membayar Rp700 ribu. Untuk membayar itu, kami menggunakan dana RW. Uang itu asalnya dari warga, kami kembalikan ke warga” ungkap ketua RW 02.
Air yang dibeli dari pihak swasta itu kemudian dibagikan secara gratis kepada warga.
Baca Juga: Bukan Bumbu Dapur Biasa! Ini Manfaat Tidak Terduga Dari Bawang Putih, Ternyata Bisa Mengatasi Jerawat?
Sebelumnya, Minggu 1 Oktober 2023, pengurus RW juga telah membeli 2 tangki.
Sebelum kemarau, air yang mengalir dari PDAM ke rumah-rumah warga tidak ada masalah.
Namun kini menjadi masalah setelah mengalami kekeringan yang panjang.
Air PDAM yang mengalir ke rumah-rumah warga sangat kecil. Dalam satu hari, paling hanya bisa mengeluarkan 1 ember.
Volume air satu ember tentu saja tak akan mencukupi untuk keperluan minum dan masak memasak.
Sementara itu, Ketua LPM Kecamatan Lengkong, Rustam Hutabarat yang juga warga RW 02, mempertanyakan kepedulian PDAM Kota Bandung terhadap konsumennya.
Kalaupun sumber airnya mengalami kekeringan, menurut Rustam, PDAM seharunya mencari solusi.
“Minimal memberikan suplai air kepada pelanggannya dengan mobil tangki” ungkap Rustam kepada wartawan Koranmandala, Minggu 1 Oktober 2023.
Seperti diketahui, kemarau panjang menyebabkan sumber pasokan air baku untuk PDAM Tirtawening Kota Bandung menyusut. Hal ini menyebabkan produksi air bersih PDAM berkurang. (*) eka purwanto