KORANMANDALA.COM – Kementerian Perdagangan (Kemendag), melarang social commerce TikTok Shop dan sejenisnya menyediakan fitur transaksi jual beli pada Selasa, 3 Oktober 2023.
Aturan tersebut telah tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 sebagai revisi Permendag Nomor 50 Tahun 2020.
Tentu saja, peraturan ini menuai pro dan kontra, terutama mereka yang mencari uang di TikTok Shop ataupun platform sejenisnya.
Pemilik Meet the Kids atau penyedia pakaian anak, Mohamad Reza mengaku sangat terbantu dan dimudahkan oleh TikTok Shop.
Baca Juga: TikTok Shop Ditutup, Pedagang Minta Pemerintah Hentikan Impor Produk Murah
Reza tak menampik pelaku usaha seperti dirinya, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), hingga pedagang pada umumnya, terbantu oleh hadirnya TikTok Shop.
“Membantu sekali untuk berdagang jadi enggak neko-neko bisa langsung berdagang sekaligus bikin konten dalam satu aplikasi, saya bisa ngomen, live, dan langsung bisa transaksi di sana,” ujar Reza kepada Koran Mandala pada Selasa, 3 Oktober 2023.
Sementara sekarang, yang hanya bisa dia lakukan adalah pasrah, setelah platform TikTok Shop dilarang pemerintah.
Baca Juga: Amanda Manopo Diduga Promosikan Situs Judi Online, Mengaku Hanya DIbayar Rp16 Juta: Kirain Games Online
“Jadi, ya, TikTok ini sangat membantu UMKM, tapi ya sudah saya juga harus mendukung pemerintah. Jad saya mengikuti saja kalau memang harus ditutup mau bagaimana lagi kalau dilanjut, ya, hayu,” sambungnya.
Reza sendiri sebelumnya sempat fokus berjualan di TikTok shop selama delapan bulan, dan responsnya sangat positif.
Namun, saat ini milih fokus berdagang secara langsung atau offline lantaran dia melihat tren pasar offline, khususnya produk anak yang dijualnya tengah meningkat.
Baca Juga: Tak Ingin Mandek di Studi, Bey Machmudin Targetkan Groundbreaking LRT Kota Bandung Tahun Depan
“Saya di tiktok sekitar 8 bulan fokus di Tiktok bagus cuma memang butuh kreativitas agar menarik host harus bagus karena kalau menurut saya live ini kuncinya di hostnya. Kalau dia kurang menarik tidak ada yang nonton dan tidak ada yang deal ke pembelian biasanya seperti itu,” tuturnya.
Secara pribadi Reza sendiri mengaku untuk saat ini dirinya tidak merasa begitu dirugikan dengan kebijakan baru ini, lantaran sudah tiga bulan terakhir Reza fokus berjualan secara offline.
“Inikan saya ada di dua sisi ya saya harus mendukung UMKM satu sisi juga saya sebagai pedagang dimudahkan dengan adanya Tiktok, jadi saya netral saja. Soal kebijakan pemerintah terkait larangan tiktok ini ya saya berharap pemerintah bisa memberikan yang terbaik buat pelaku usaha dan ada regulasi lebih baik lagi kedepannya,” kata Reza.
Baca Juga: Bukan Sulap Bukan Sihir! Barista Asal Wonogiri Ini Bisa Keluarkan Api dari Tangannya
Bagi sesama pedagang seperti Reza, penutupan TikTok Shop mendatangkan kerugian yang amat besar.
“Pihak yang dirugikan banyak pasti ada, beberapa teman saya juga kalau tiktok ditutup dia mungkin bisa kehilangan omzet 1 milyar sebulan itu ada pasti, karena dia memang fokusnya disana,” ungkapnya.
Reza pun berharap, langkah pemerintah menutup TikTok Shop sudah dipikirkan dengan matang, sehingga tujuannya betul-betul untuk kepentingan para pedagang lokal.
“Pasti pemerintah punya alasan menutup Tiktok ini jadi saya dukung saja InsyaAllah pemerintah tidak semena-mena,” bebernya.(std/fam)