KORANMANDALA.COM – Langkah pemerintah melarang TikTok shop dan media sosial sejenis menyediakan layanan jual beli, menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.
Seorang pedagang pakaian anak Meet the Kids, Mohamad Reza mengatakan, faktor TikTok Shop yang membuat pedagang di toko sepi pengunjung.
Menurutnya, cara berdagang di TikTok Shop memang lebih mudah, tetapi butuh kreativitas agar dapat mendatangkan konsumen, begitu pula toko offline.
“Enggak setuju jika online ini bikin offline sepu kalau kata saya, karena ketika dagang online itu butuh kreatifitas karena kalau dia offline menunggu datang sama saja,” kata Reza kepada Koran Mandala pada Selasa, 3 Oktober 2023.
Baca Juga: TikTok Shop Tutup: Pedagang Pasrah, Ikuti Mau Pemerintah
Belakangan, geliat pasar offline sudah mulai bagus. Reza mengatakan, soal sepi atau ramai berpatok pada kreativitas pedagang dalam mempromosikan barang dagangannya.
“Justru yang jangan dibunuh ini adalah kreatifitasnya ini kalau menurut saya, walaupun produknya sama kan kadang resellernya berbeda, dan omzetnya berbeda karena mungkin reseller tersebut lebih aktif lebih kreatif sehingga barangnya lebih banyak dibeli dibandingkan reseller lain,” tuturnya.
Sebagai informasi, Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 sebagai revisi Permendag Nomor 50 Tahun 2020, secara resmi telah melarang social media seperti Tiktok Shop dan sejenisnya menyediakan layanan transaksi jual beli.
Baca Juga: TikTok Shop Ditutup, Pedagang Minta Pemerintah Hentikan Impor Produk Murah
Pihaknya pun tidak segan untuk memberikan sanksi bagi mereka yang masih melanggar aturan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kominfo ini.
“Harus bisa ditaati kita nanti minta Sekjen menyurati semua di bidang usaha ini. Kalau melanggar ada peringatan pertama, peringatan kedua. Lalu nanti (jika masih melanggar akan) Kominfo blokir,” tegas Mendag Zulkifli.(std/fam)