Satu lokasi SPKLU yang dioperasikan PT PLN.
KORANMANDALA.COM – Selama beberapa tahnn terakhir, Electric Vehicle (EV) terus menunjukkan geliat perkembangannya, termasuk di Indonesia.
Bagi pemerintah, perkembangan EV merupakan bagian agenda besar, yakni dekarbonisasi alias Net Zero Emision (NZE). Targetnya, yakni pada 2060.
Dasar itulah yang akhirnya membuat pemerintah memutuskan untuk mengakselerasi pembentukan ekosistem elektrifikasi kendaraan.
Tentunya, sebagai korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ketenagalistrikan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) sangat berkepentingan untuk mengakselerasi terciptanya ekosistem EV.
Baca juga: Kebut Target NZE 2060, PLN Punya Konsep dan Strategi, Seperti Apa Bentuknya?
Seperti apa caranya?
Yusuf Didi Setiarto, Direktur Legal & Management Human Capital PT PLN (Persero), pada sela-sela Jabar Smile bertema Electrifying Life Style di Atrium Trans Studio Mal, Jalan Jenderal Gatotsuboroto Bandung, mengemukakan, agar ekosistem kendaraan listrik di Indonesia lebih terakselerasi, pihaknya terus melakukan beragam cara.
Di antaranya, berkolaborasi dengan beberapa produsen otomotif. Lalu, sambung dia, melakukan standardidasi spesifikasi.
Bahkan, ungkap dia, pihaknya siap berinvestasi untuk lebih memasifkan kehadiran Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai daerah.
Baca juga: Mantan Gubernur Bank Indonesia Jadi Bos Baru PLN: Agus Martowardojo
Sayangnya, Yusuf Didi Setiarto, belum mengungkap berapa nominal investasi untuk menambah SPKLU sebagai daya dukung terakselerasinya pembentukan ekosistem EV di bumi Nusantara. (*)