Perum Bulog terus perkuat stok dan ketersediaan beras nasional.
KORANMANDALA.COM – Sebagai korporasi yang berkecimpung pada sektor pangan, Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) mengusung misi besar, yakni menciptakan stabilitas stok dan harga pangan, khsusunya, beras.
Karenanya, berbagai cara dan strategi disusun Perum Bulog supaya stabilitas stok dan harga jual pangan nasional tetap prima. Di antaranya, melalui importasi beras.
Mengutip beberapa sumber, Budi Waseso, Direktur Utama Perum Bulog, menegaskan, apabila pemerintah membutuhkan tambahan stok, pihaknya siap mengimpor beras sebanyak 1 juta ton.
Baca juga: Wadaw, Gimana Nih? Harga Jual Beras Masih Mahal
Adalah China, kata Buwas, sapaan akrab mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) itu, yang menjadi negara asal imporatsi beras itu.
Alasannya, dalih dia, mengacu perjanjian kontrak kerja sama antara Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Xi Jinping, dengan Presiden China.
Hingga kini, ungkapnya, pihaknya belum menerima penugasan pemerintah untuk merealisasikan imporatsi beras bervolume 1 juta ton itu dari China.
Baca juga: Penuhi Kebutuhan Beras Nasional, Bulog Siap All Out Lakukan Stabilisasi
Buwas menuturkan, opsi importasi beras itu sebagai cara jajarannya merealisasikan target Cadangan Beras Pemerintah (CBP), selain penyerapan gabah-beras lokal secara maskimal.
Mokhamad Suyamto, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, mengimbuhkan, hingga 10 Agustus 2023, volume penyerapan beras-gabah petani pada posisi 780 ribu ton. (*)