Petang ini, rupiah terkoreksi lagi.
KORANMANDALA.COM – Memasuki pekan terakhir September 2023, rupiah goyah lagi. Mata uang Garuda ini tergelincir lagi.
Pada penutupan transaksi antar-bank, Senin, 25 September 2023, rupiah merosot 28 poin. Posisinya, menjadi Rp 15.403 per dolar Amerika Serikata (AS).
Ini menunjukkan bahwa posisi rupiah terkini tersebut lebih lemah daripada sebelumnya. Yaitu Rp 15.375 per dolar AS.
Terkontraksinya rupiah juga terjadi pada sesi akhir perdagangan Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI).
Baca juga: Geliatkan Green Economy, OJK Siapkan Hal Ini, Apa Bentuknya?
Berdasarkan perdagangan kurs JISDOR BI hari ini, rupiah bergerak negatif. Posisi terbarunya yakni Rp 15.399 per dolar AS atau lebih lemah 16 poin daripada sebelumnya, Rp 15.383 per dolar AS.
Lalu, apa penyebab lemahnya pergerakan rupiah?
Mengutip beberapa sumber, sejumlah analis berpendapat, perkasanya pergerakan dolar AS menjadi penyebab terkontraksinya rupiah pada hari ini.
Baca juga: Suku Bunga Acuan BI Tidak Berubah, Rupiah Alami Stagnanasi
Kokohnya posisi dolar AS itu mengisyaratkan bahwa suku bunga The Federal Reserve berada pada posisi yang kuat selama kurun waktu yang cukup lama. (*)