OJK siapkan cara untuk topang terwujudunya Green Economy nasional.
KORANMANDALA.COM – Bergulirnya agenda bernuansa ramah lingkungan, membuat beragam sektor ramai-ramai bertransformasi menggulirkan beragam program yang lebih go green.
Hal itu pun dilakukan para pelaku industri jasa keuangan di Indonesia.
Sebagai bukti keseriusan dan komitmen Industri Jasa Keuangan (IJK) menyukseskan target pemerintah demi terealisasinya, menciptakan The Green Economy alias ekonomi hijau, seperti yang tertuang dalam Perjanjian Paris 2050, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempersiapkan beberapa hal.
Hal itu karena OJK ingin memastikan roda ekonomi nasional secara berkesinambungan. Dasarnya, investasi agar persyaratan akses bankable terpenuhi.
Baca juga: Terciduk Bodong dan Tidak Punya Kantor, OJK Bredel Perusahaan Investasi Ini
Mengutip beberapa sumber, Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner OJK, menyatakan, agar The Green Economy terwujud, pihaknya mendukung perkembangan ekonomi berkelanjutan melalui pola pembiayaan perbankan yang lebih bersifat The Green Loan.
Demi optimalnya The Green Loan sebagai daya dukung The Green Economy, ungkapnya, sejak 2015, OJK menerbitkan beberapa kebijakan
Delapan tahun silam, ujarnya, pihaknya menerbitkan Road Map Sustainable Financing alias pembiayaan berkelanjutan.
Baca juga: OJK Turun Tangan, AdaKami Wajib Siap-siap Terkena Sanksi
Hal itu, jelas dia, demi terwujudnya pemahaman dan kesadaran sistem keuangan yang berkesinambungan.
Kemudian, sambung dia, pihaknya menerbitkan Taksonomi Hijau Nasional.
Fungsinya, kata Mahedra Siregar, yakni memandu para pengguna pembiyaan hijau atau ekonomi hijau secara komprehensif.
Baca juga: Bank Mandiri Serius Garap Green Financing, Ini yang Jadi BIdikannya
Selanjutnya, ucapnya, pihaknya menerbitkan kebijakan yang memfasilitasi berlangsungnya pembahasan dan pertukaran bisnis sebagai upaya menggeliatkan penyaluran pembiayaan dan investasi hijau.
Kebijakan berikutnya, tambah dia, adanya sejumlah insentif obligasi ramah lingkungan.
Termasuk, yang berkenaan dengan pembiayaan untuk menunjang terbentuknya ekosistem Electric Vehicle (EV).
Baca juga: Bank Mandiri-Bank DBS Kompak Salurkan Pembiayaan Hijau, Nominalnya Jumbo
Yang terbaru, imbuhnya, yakni berupa kerangka dan regulasi perdagangan karbon. Hal itu, sahutnya, sebagai strategi untuk menciptakan ekonomi rendah karbon. (*)