KORANMANDALA.COM – Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi sebuah negara. Di antaranya, perkembangan harga jual komoditas, semisal Bahan Bakar MInyak (BBM).
Awal Oktober 2023, harga jual BBM Non-subsidi, yakni Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Disel Extra (DEX), Pertamina Dexlite, lebih mahal daripada periode September 2023.
Berdasarkan hal itu, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, penyeusaian harga jual BBM non-subdisi termasuk faktor pemicu terjadinya inflasi di Indonesia.
Data BPS menunjukkan, secara tahunan, hingga September 2023, inflasi Indonesia pada posisi 2,28 persen.
BACA JUGA: Duh Harga BBM Non-Subsidi Mahal Lagi, Bagaimana Pertalite? Jadi Mahal Juga kah?
Khusus September 2023, secara bulanan, inflasi nasional pada level 0,19 persen. Gasoline alias bensin punya andil inflasi 0,6 persen.
Selain BBM, kelompok makanan-minuman dan tembakau pun menjadi kontributor inflasi. Kelompok itu mengalami inflasi 0,35 persen atau berandil 0,09 persen.
Pada kelompok itu, beras menjadi komoditas yang berandil besar. Yakni, 0,18 persen. bensin dengan andil inflasi 0,6 persen sejalan dengan penyesuaian BBM subsidi. (win)