KORANMANDALA.COM – Hari kedua pekan perdana Oktober 2023, perkembangan rupiah tidak menggembirakan. Rupiah bergerak lunglai.
Pada penutupan transaksi antar-bank, Selasa, 3 Oktober 2023, posisi rupiah merosot menjadi Rp 15.580 per dolar Amerika Serikat (AS).
Akibat pergerakan negatif itu, nominal rupiah tersebut lebih lemah 50 poin daripada sebelumnya. Yaitu Rp 15.530 per dolar AS.
Perkembangan yang sama pun terjadi pada kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI).
Berdasarkan sesi akhir penutupan transaksi kurs JISDOR BI hari ini, posisi terguncang. Posisinya menjadi Rp 15.600 per dolar AS.
Ini berarti, posisi rupiah berdasarkan kurs JISDOR lebih lemah 81 poin daripada sebelumnya, Rp 15.519 per dolar AS.
Mengutip beberapa sumber, Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka. berpendapat, pergerakan negatif rupiah terjadi karena The Federal Reserve (The Fed) alias Bank Sentral AS, tidak mengubah suku bunga acuannya.
BACA JUGA: Duh Harga BBM Non-Subsidi Mahal Lagi, Bagaimana Pertalite? Jadi Mahal Juga kah?
Prediksinya, The Federal Reserve tetap memberlakukan suku bunga yang tinggi hingga akhir tahun ini. (win)