Pada pengambilan sampel kedua, para peneliti menggunakan teknik sampling. Sehingga, semua titik itu bisa mewakili tempat beredarnya produk-produk itu.
Tak hanya mengambil sampel, kuesioner pun disebar ke para pemilik toko untuk menanyakan produk apa saja paling banyak dikonsumsi atau dibeli oleh masyarakat. Hasilnya, AMDK yang paling banyak dikonsumsi masyarakat adalah merek-merek yang sudah terkenal di masyarakat.
“Dari situ kami gabungkan semua data. Baru kami cek yang mana yang paling banyak beredar dan paling banyak ada di setiap titik tersebut,” ujarnya.
Baca Juga: TikTok Shop Resmi Ditutup, Para Seller Menjerit dan Rujak Instagram Kemendag, Zulkifli Hasan
Rachmin Munadi menambahkan, penelitian dilakukan dengan kromatografi gas atau GCMS. kromatografi gas dan spektrometri massa itu berfungsi untuk mendeteksi struktur kimia.
“Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdeteksi adanya senyawa BPA di sampel air yang kami periksa,” kata Rachmin menambahkan.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, hasil survei lapangan menunjukkan ada dua cara penyimpanan untuk air galon bermerek yang beredar di Kota Makassar.
Baca Juga: Special Edition! Motor Listrik Super Soco CUx Ducati, Intip Spesifikasi, Fitur, Harga di Sini
Sehingga, sampel air galon yang diambil juga diberi dua perlakuan yaitu dengan paparan cahaya matahari yang diberi tambahan kode ‘1’ dan tanpa paparan cahaya matahari yang diberi kode ‘2’.
Sampel galon bermerek yang berisi air minum isi ulang (A1, A2, B1 dan B2) didiamkan selama 6 hari, dengan penyimpanan sampel air galon (A1 dan B1) di luar ruangan atau terpapar cahaya matahari langsung dan sampel air galon (A2 dan B2) di dalam ruangan yang tidak terpapar cahaya matahari.