Setelah 6 hari, masing-masing sampel air galon di ambil sebanyak 100 mL, kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 250 rpm selama 10 menit.
Hasil sentrifugasi dimasukkan ke dalam wadah kaca sebanyak 75 mL, selanjutnya hasil pemisahan digunakan untuk mengidentifikasi senyawa BPA dan DEHP yang terdapat dalam sampel.
Selanjutnya, BPA dan DEHP dianalisis dengan menggunakan GC-MS. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa air galon berbagai merk yang beredar di Kota Makassar, baik yang terpapar maupun yang tidak terpapar cahaya matahari, tidak terdeteksi mengandung BPA dan DEHP.
Baca Juga: Awas Kesiangan! Ini Sederet Tips Bangun Pagi Agar Lebih Semangat
Dari hasil penelitian ini, para peneliti ini bisa memastikan bahwa galon-galon AMDK dua merek terkenal di Indonesia yang banyak di konsumsi masyarakat di Makassar aman untuk digunakan sebagai air minum.
“Untuk daerah yang kami teliti di Kota Makassar, untuk saat ini kami bisa katakan aman untuk dikonsumsi,” tutur Rachmin.
Sementara itu, Iffana Dani Maulida mengungkapkan, survei lapangan dilakukan di beberapa lokasi yang tersebar di Kota Makassar meliputi Kecamatan Biringkanaya, Panakkukang, Tamalate, Mariso, dan Manggala.
Baca Juga: TikTok Shop Ditutup, Bagaimana Nasib Barang yang Terlanjur Dibeli?
Pada setiap kecamatan, tiga mini market yang berbeda dipilih secara acak sebagai lokasi survei lapangan.
Survei lapangan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui galon merek apa saja yang paling banyak diminati oleh masyarakat Kota Makassar dan untuk mengetahui tempat penyimpanan galon bermerek di minimarket tersebut.
“Hasil dari survei lapangan menunjukkan 2 merek galon isi ulang dengan peminat terbanyak yaitu merek A dan merek B, yang dijadikan sampel pada penelitian ini,” kata Iffana.(zad/fam)