KORANMANDALA.COM – Baru-baru ini beredar informasi tentang bahaya Bisfenol A (BPA) pada galon guna ulang melebihi batas ambang aman. Para peniliti pun melakukan observasi untuk membuktikan isu tersebut.
Para peneliti itu, yakni Endah Dwijayanti, Rachmin Munadi, dan Sry Wahyuningsih. Ketiganya berasal dari Program Studi Kimia Fakultas MIPA Universitas Islam Makassar (UIM l). Kemudian, Iffana Dani Maulida dari Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Terbuka.
Penelitian mereka berjudul ‘Analisis Bisphenol A dan Di-ethylhexyl Dalam Air Galon Yang Beredar di Kota Makassar’. Hasil penelitian mereka dimuat pada Food Scientia, Journal of Food Science and Technology Universitas Terbuka pada Juni 2023.
Berdasarkan observasi itu, mereka tidak tidak mendeteksi adanya migrasi BPA dari kemasan galon isi ulang ke dalam produk airnya.
Baca Juga: Guru Besar FK UI Pastikan AMDK Galon Isi Ulang Bukan Penyebab Autis
Endah Dwijayanti mengatakan, pihaknya melakukan penelitian ketika itu sedang marak. Bahkan, banyak berita terkait migrasi BPA galon isi ulang yang disebut telah bermigrasi ke dalam airnya melebihi batas ambang aman.
Kemudian, mereka mengambil beberapa sampel air galon guna ulang di lima titik dan lima kecamatan di Kota Makassar, mereka pun mengecek kandungan BPA. Para peneliti itu pun menganalisa dengan instrumen Gas Cromatography and Mass Spectrometry (GC-MS), dan hasilnya negatif.
“Jadi tidak terdeteksi adanya kandungan BPA dalam air galonnya,” kata Endah Dwijayanti pada Kamis, 5 Oktober 2023.
Baca Juga: Dokter Hingga Ahli Biokimia Ahli Kimia Pastikan Tubuh Manusia Mendetoksifikasi BPA
Endah berserta peneliti lainnya pun melanjutkan observasinya. Mereka kembali mengambil sampel di sejumlah toko di lima titik untuk mengecek kandungan BPA.