KORANMANDALA.COM – Bank besar ketiga di Amerika Serikat menunjukkan kegagalannya.
First Republic Bank dalam dua bulan terakhir bermasalah sehingga diambil alih regulator keuangan AS. Lalu menjual aset-asetnya pada JPMorgan Chase Bank.
Korporasi Penjamin Simpanan Federal (FDIC) dalam pernyataan Senin pagi (1/5/2023) menyebutkan semua deposan First Republic Bank yang berkantor di San Fransisco akan menjadi pelanggan JPMorgan dan memiliki akses langsung dan penuh pada uang mereka.
JPMorgan berdasarkan kesepakatan itu mengakuisisi secara substansial semua aset First Republic Bank dan setuju untuk bertanggungjawab atas simpanannya. Termasuk simpanan yang berada di atas batas asuransi federal sebear 250 ribu dolar AS per rekening.
First Republic Bank memiliki aset sekitar 229,1 miliar dolar AS dan deposito 103,9 miliar dolar AS.
Tetapi JPMorgan dalam pernyataan menuturkan pihaknya tidak akan menanggung utang perusahaan atau saham preferen First Republic Bank.
Agensi tersebut menilai kegagalan First Republic Bank diperkirakan akan merugikan FDIC sekitar 13 miliar dolar AS.
Uang itu akan berasal dari dana asuransi simpanan FDIC yang disumbangkan oleh bank-bank yang diasuransikan itu setiap tiga bulan.
Pasca Kejadian Silicon Valley Bank dan Signature Bank
Penutupan dan penjualan First Republic Bank terjadi tujuh pekan setelah penutupan mendadak Silicon Valley Bank di California dan Signature Bank di New York pada bulan Maret lalu. Ini merupakan tiga dari empat kegagalan bank terbesar di AS setelah pailitnya Washington Mutual pada 2008.
Kegagalan beberapa bank itu baru-baru ini merupakan akibat keputusan investasi keuangan yang buruk oleh manajer bank dan penarikan uang oleh deposan secara tajam.
Para deposan telah menarik lebih dari 100 miliar dolar AS dalam beberapa pekan terakhir ini di First Republic Bank.
Joe Biden Yakin Kekuatan Perbankan AS
Presiden Joe Biden saat berbicara di Gedung Putih memastikan bahwa kondisi perbankan Amerika tetap sehat.
“Langkah pengambilalihan First Republic Bank bertujuan untuk memastikan bahwa sistem perbankan Amerika sehat. Ini mencakup upaya melindungi UKM di seluruh Amerika yang harus membayar pekerja dan operasi usaha kecil mereka.”
Bank Lain Tidak Dijamin Tak Akan Gagal
Kepala Eksekutif JPMorgan Jamie Dimon menyebutkan kepada para analis keuangan bahwa tidak ada jaminan bahwa bank-bank lain tidak akan gagal.
Tetapi yakin keadaan darurat itu akan dapat segera diselesaikan dan bahwa sistem perbankan AS tetap sehat.
“Bagian dari krisis ini sudah berakhir,” ujar Jamie Dimon.
Dia mengakui ketika suku bunga terus meningkat maka ekonomi AS, sebagai yang terbesar di dunia, dapat menghadapi lebih banyak kesulitan.
“Mudah-mudahan masyarakat mempersiapkan diri dengan baik,” tambahnya.
JPMorgan Chase merupakan bank terbesar di AS dengan deposito pada akhir Maret lalu mencapai 2,4 triliun dolar AS sebelum pengambilalihan First Republic Bank.
JPMorgan Chase mengatakan menerima sekitar 50 miliar dolar AS pasca kegagalan dua bank pada Maret lalu. Ini berbentuk simpanan baru dari orang-orang yang khawatir dengan nasib uang mereka di bank-bank yang lebih kecil.(*)