KORANMANDALA.COM – Dedolarisasi dibahas dalam pertemuan dua pemimpin Amerika Latin.
Presiden Argentina Alberto Fernandez dengan timpalannya dari Brazil, Luiz Inacio Lula Da Silva, melakukan pertemuan guna membahas hubungan perdagangan antara kedua negara.
Mereka membahas berbagai isu penting yang disepakati kedua pihak, termasuk masalah dedolarisasi, pada hari Selasa (2/5/2023).
Brazil adalah mitra dagang terbesar Argentina. Kesepakatan untuk menggnti dolar dalam transaksi perdagangan bilateral dapat memberikan ruang bernapas bagi Buenos Aires. Karena Argentina sedang mencari cara baru untuk melakukan bisnis dalam kondisi kekurangan dolar.
“Kami tidak hanya berbicara tentang dukungan pemerintah Brazil terhadap Argentina. Tetapi juga mengenai perusahaan Brazil yang mengekspor ke Buenos Aires sebagaimana pemerintah Tiongkok membantu eksportir negaranya,” Luiz Inacio Lula Da Silva dalam konferensi pers bersama dengan Alberto Fernandez usai pertemuan.
Perekonomian Buenos Aires menjadi rentan pasca devaluasi peso dan pengurangan cadangan dolar di bank sentral negara tersebut.
Deputi Menteri Keuangan Brasil Gabriel Galipolo mengungkapkan Luiz Inacio Lula Da Silva berencana untuk mengusulkan pembukaan jalur kredit guna membiayai perusahaan yang mengekspor barang ke Argentina.
Tujuan dari tindakan ini untuk mencegah penggunaan dolar AS dalam hubungan dagang kedua negara bertetangga tersebut.
Menteri Keuangan Brasil Fernando Haddad juga mengatakan bahwa lebih dari 200 perusahaan Brazil telah berhenti mengekspor ke Argentina atau belum menerima uang dari Argentina karena kurangnya valuta asing.
Argentina pada pekan lalu mencapai kesepakatan dengan Beijing untuk membayar impor dari Tiongkok dalam bentuk mata uang yuan.(*)