KORANMANDALA.COM – Perdagangan minyak dan gas menguat saat ini.
Laporan perusahaan minyak raksasa British Petroleum (BP) menunjukkan situasi tersebut.
BP pada Selasa (2/5/2023) melaporkan laba kuartal pertama tahun 2023 sebesar 5 miliar dolar AS. Ini naik dari tiga bulan sebelumnya. Demikian dikutip dari Reuters.
Perusahaan tersebut mengatakan dalam tiga bulan ke depan mereka akan membeli kembali saham senilai 1,75 miliar dolar AS.
Sebenarnya jumlah itu lebih sedikit dibanding kuartal sebelumnya yang sempat membuat nilai sahamnya anjlok 5 persen pada awal perdagangan.
Diperkirakan BP harga minyak ke depan akan tetap kuat di kuartal berikutnya meskipun margin keuntungan penyulingan mungkin turun karena lebih rendahnya harga solar.
Benchmark harga minyak mentah Brent rata-rata selama tiga bulan pertama pada 2023 ini mencapai $81 per barel. Turun 16 persen dibanding tahun sebelumnya.
Pada 2022 lalu laba tahunan BP mencapai rekor 28 miliar dolar AS akibat melonjaknya harga energi. Volatilitas pasar juga menguntungkan bisnis BP.
Hal ini merupakan salah satu faktor yang memicu seruan diberlakukannya apa yang disebut sebagai “windfall taxes” pada perusahaan-perusahaan energi dan kemungkinan besar hal tersebut akan terulang kembali tahun ini.
Exxon Mobil dan Chevron juga telah membukukan laba yang kuat.(*)